Jumat, 27 November 2020

Latepost: Cerita seorang sahabat

Ah...
Sudah biasa...
Kataku...
Bukannya terakhir aku bercerita sambil menangis?
Terputus saat blm selesai kumuntahkan semua...
Tapi setengah penatku sdh bebas...
Aku lega dan berkata...
Inilah sahabat...

Sambil kulanjutkan waktu...
Aku berfikir...
Mungkin malam nanti dia akan telp...
Seperti harusnya...
Atau mungkin nanti saat libur...
Seperti biasanya...
Atau saat dia akan meluangkan waktu ditengah segala sibuknya....

Teman...
Saat sebaris kata menyapaku di dunia maya...
Cukup sudah membuatku ada...
Cukup sdh mengingatkanku tentang hari2 itu..
Dimana kita saling berjanji menceritakan tentang betapa hebatnya persahabatan kita ke anak2 kita...
Sebaris kata itu tak lagi ada...
Bahkan disaat yang seharusnya ada...
Sehari dan sehari lagi aku berusaha memaklumi...

Menunggu...

Mungkin nanti...

Mungkin esok...

Mungkin lusa...

Bukankah terlalu lama sudah?
Bukankah kau yang sudah pernah kehilangan lebih tau bagaimana sakitnya?
Haruskah kisah ini kusimpan lalu menjadi bagian cerita ke anakku kelak dan membuktikan bahwa sahabat itu tak pernah ada?
Ah tidak...
Biarkan ini berakhir di bukumu dan bukuku...
Nanti jika kau ingin aku kembali...
Sampaikan saja...
Aku akan berlari ke arahmu...
Dan ada untukmu...
Tempat sampah yg kesepian...
Yang menunggu sahabatnya pulang...

Jakarta, 12 mei 2017
01:52

Aku tidak menuntut balasan...
Tidak menuntuk hak ku...
Ataupun tidak ikhlas atas semuanya...
Hanya saja, bukannya muslim satu punya hak terhadap muslim lain?
Banyak teman yang hilang dalam hidupku...
Lalu haruskah aku kehilangan lagi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar