Kamis, 11 September 2014

[Migrasi] Apa salahnya menangis?

Apa salahnya menangis, jika memang dengan menangis itu manusia menjadi sadar,, Sadar akan kelemahan-kelemahan dirinya, saat tiada lagi yang sanggup menolongnya dari keterpurukan selain Allah SWT,, Kesadaran yang membawa manfaat dunia dan akhirat,, Bukankah kondisi hati manusia tiada pernah stabil? Selalu berbolak balik menuruti keadaan yang dihadapinya,, Ketika seseorang menghadapi kebahagiaan maka hatinya akan gembira dan saat dilanda musibah tidak sedikit orang yang putus asa bahkan berpaling dari kebenaran,, Sebagian orang menganggap menangis itu adalah hal yang hina, ia merupakan tanda lemahnya seseorang,, Bangsa Yahudi selalu mengecam cengeng ketika anaknya menangis dan dikatakan tidak akan mampu melawan musuh-musuhnya,, Para orang tua di Jepang akan memarahi anaknya jika mereka menangis karena dianggap tidak tegar menghadapi hidup. Menangis adalah hal yang hanya dilakukan oleh mereka yang tidak mempunyai prinsip hidup,, Bagi seorang muslim yang mukmin, menangis merupakan buah kelembutan hati dan pertanda kepekaan jiwanya terhadap berbagai peristiwa yang menimpa dirinya. Rasulullah SAW meneteskan air matanya ketika ditinggal mati oleh anaknya, Ibrahim,, Abu Bakar As Shshiddiq ra digelari oleh anaknya Aisyah ra sebagai Rajulun Bakiy (Orang yang selalu menangis),, Beliau senantiasa menangis, dadanya bergolak manakala shalat di belakang Rasulullah SAW karena mendengar ayat-ayat Allah,, Abdullah bin Umar suatu ketika melewati sebuah rumah yang di dalamnya ada sesorang sedang membaca Al Qur’an, ketika sampai pada ayat : “Hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam” (QS. Al Muthaffifin: 6). Pada saat itu juga beliau diam berdiri tegak dan merasakan betapa dirinya seakan-akan sedang menghadap Rabbnya, kemudian beliau menangis,, Lihatlah betapa Rasulullah SAW dan para sahabatnya benar-benar memahami dan merasakan getaran-getaran keimanan dalam jiwa mereka. Lembutnya hati mengantarkan mereka kepada derajat hamba Allah yang peka,, Bukankah diantara tujuh golongan manusia yang akan mendapatkan naungan pada hari dimana tiada naungan kecuali naungan Allah adalah orang yang berdo`a kepada Rabbnya dalam kesendirian kemudian dia meneteskan air mata? Tentunya begitu sulit meneteskan air mata saat berdo’a sendirian jika hati seseorang tidak lembut,, Yang biasa dilakukan manusia dalam kesendiriannya justru maksiat,, Bahkan tidak sedikit manusia yang bermaksiat saat sendiri di dalam kamarnya,, Seorang mukmin sejati akan menangis dalam kesendirian dikala berdo’a kepada Tuhannya. Sadar betapa berat tugas hidup yang harus diembannya di dunia ini,, Di zaman ketika manusia lalai dalam gemerlap dunia, seorang mukmin akan senantiasa menjaga diri dan hatinya. Menjaga kelembutan dan kepekaan jiwanya,, Dia akan mudah meneteskan air mata demi melihat kehancuran dirinya dan saudara seimannya,, Kesedihannya begitu mendalam dan perhatiannya terhadap saudara seiman menjadikannya orang yang tanggap terhadap permasalahan ummat,, Kita tidak akan melihat seorang mukmin bersenang-senang dan bersuka ria ketika tetangganya mengalami kesedihan, ditimpa berbagai ujian, cobaan, dan fitnah,, Mukmin yang sesungguhnya akan dengan sigap membantu meringankan segala beban saudaranya,, Ketika seorang mukmin tidak mampu menolong dengan tenaga ataupun harta, dia akan berdo`a memohon kepada Tuhan semesta alam,, Menangis merupakan sebuah bentuk pengakuan terhadap kebenaran. “Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al-Qur’an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri) seraya berkata : “Ya Rabb kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al-Qur’an dan kenabian Muhammad)”. (QS. Al Maidah: 83),, Ja’far bin Abdul Muththalib membacakan surat Maryam ayat ke-16 hingga 22 kepada seorang raja Nashrani yang bijak,, Demi mendengar ayat-ayat Allah dibacakan, bercucuranlah air mata raja Habasyah itu,, Ia mengakui benarnya kisah Maryam dalam ayat tersebut, ia telah mengenal kebenaran itu dan hatinya yang lembut menyebabkan matanya sembab kemudian menangis,, Raja yang rindu akan kebenaran benar-benar merasakannya,, Orang yang keras hatinya, akan sulit menangis saat dibacakan ayat-ayat Allah,, Bahkan ketika datang teguran dari Allah sekalipun ia justru akan tertawa atau malah berpaling dari kebenaran,, Sehebat apapun bentuk penghormatan seorang tokoh munafik Abdullah bin Ubay bin Salul kepada Rasulullah SAW, sedikit pun tidak berpengaruh pada hatinya,, Ia tidak peduli ketika Allah SWT mengecam keadaan mereka di akhirat nanti, “Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan neraka yang paling bawah. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapatkan seorang penolongpun bagi mereka”. (QS. An Nisa‘: 145) Barangkali di antara kita yang belum pernah menangis, maka menangislah di saat membaca Al-Qur’an, menangislah ketika berdo’a di sepertiga malam terakhir, menangislah karena melihat kondisi ummat yang terpuruk, atau tangisilah dirimu karena tidak bisa menangis ketika mendengar ayat-ayat Allah,, Semoga hal demikian dapat melembutkan hati dan menjadi penyejuk serta penyubur iman dalam dada,, Ingatlah hari ketika manusia banyak menangis dan sedikit tertawa karena dosa-dosa yang diperbuatnya selama di dunia,, “Maka mereka sedikit tertawa dan banyak menangis, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan”. (QS At Taubah: 82). (Di ambil dari arsip catatan lama,, wallahua'lam dari mana sumbernya,,) January 14, 2011 at 6:41pm From My FB

[Migrasi] Segera setelah,, ^_^,,

Segera setelah engkau berubah menjadi bulan,, Semakin cantik dan cantik menggiurkan,, Hingga tak henti hati mengucap pujian,, Adakah kau akan menerima bintang yang tanpa sinar,, Untuk sekedar menemenimu sepanjang malam?? Allahumma sholli 'alaa sayyidina muhammad,, ^_^,, WA2-503, UTM-Skudai, Johor,, 030111 02:37 AM From My FB

[Migrasi] Garuda tetap di dadaku,, ^_^,,

Baru kali ini seantusias ini liat bola,, Sendirian lagi,, Biasanya klo nonton bola, klo ada yang di ajak tengkar aja,, Tapi kali ini sendirian di kamar kos,, ^_^,, Tendangan demi tendangan membuat jantungku semakin berdebar,, Harap2 cemas,, Akankah garudaku menang? Hmm,, inikah nasionalisme yang sesungguhnya? Rasa bangga saat Lagu Indonesia Raya dinyanyikan di Malaysia,, Haru, walau tak ada disana,, Inikah Nasionalisme? Rasa takut kalah,, bukan takut untuk kalah, tapi takut jika sejarah mencatat, Garudaku kalah,, Ini bukan sekedar pertandingan, tapi sedikit menjadi pembuktian harga diri,, Nasionalismekah ini? "Gooolll......" Kecewanya aku,, 1-0 untuk Malaysia,, Kenapa kau Garudaku??? Memang, dari awal, firasat itu ada,, over confident,, itu yang kulihat,, Dan akhirnya,, 3-0,, Indonesia kalah telak,, :'( Tragis,, Mengecewakan,, Sedih,, Entah kenapa aku bisa sesedih ini,, Nasionalisme kah?? Mungkin juga,, Mungkin kalau aku di Indonesia, peduli amat aku dengan pertandingan ini,, Hmm,, Dan akhirnya sejarah memang mencatat Indonesia kalah,, ^_^,, 3-0,, Tragis,, Tapi satu hal yang tetap ku teriakkan keras2 walau aku g ada di pertandingan itu,, walau aku g melihat jelas2 kekalahan Garudaku,, Garuda tetap di dadaku,, semangat indonesiaku,, semangat garudaku,, tetap kepakkan sayapmu,, kami tetap mendukungmu,, ^_^',, Ini pelajaran dari ALLAH buat kita semua,, Wala tamsyi fil ardhli maroha... ^_^,, Firman ALLAH,, Lebih rendah hati, walaupun kau sudah menang 1000 kali,, Di atas langit masih ada langit,, ^_^,, Terima kasih Garudaku,, Kau ajarkan aku hari ini,, ^_^,, (Tulisan g jelas, setelah lama g nulis,, ^_^,,) 503-WA2, UTM-Skudai, Johor 261210 10:17 PM From My FB

[Migraso] Satu menit saja,, Untuk sekedar memeluknya,, ^_^',,

I just want to cry as much I can today,, Aku,, tetap saja merasa semuanya g adil,, kenapa aku g bisa ada saat dia nikah??? Ampuni aku Yaa Robb,, ^_^’,, Aku dan dia begitu dekat,, Aku dan dia saling tau perasaan masing2,, Impian masing2,, harapan bahkan doa,, Aku, benar2 menunggu saat ini,, melihat dia dalam pakaian pengantin itu,, Aku ingin melihat sahabatku itu tersipu2 hari itu,, Aku benar2 menunggu hari itu,, Masih kuingat beberapa bulan lalu,, Saat aqad salah satu sahabatku,, Benar2 ku dekap erat tangannya,, Dalam hati aku berdoa dalam aqad itu,, “Ya ALLAH, jadikanlah dia yang selanjutnya,,” Alhamdulillah,, makasih Ya Robb, ENGKAU kabulkan doaku, dan ENGKAU kabulkan doanya,, ^_^,, Bahkan begitu cepat,, Aku,, benar2 ingin ada disampingnya saat ini,, Satu jam saja,, Atau satu menit saja,, Untuk sekedar memeluknya,, Hanya itu,, ^_^',, ---------------------------------- Seandainya keajaiban itu ada,, Tapi aku yakin ya Robb, yang ENGKAU inginkan adalah yang terbaik,, apapun itu,, sesedih apapun aku,, aku tau, ini yang terbaik,, ^_^’,, walau aku yakin, seumur hidupku aku akan menyesal,, ^_^,, Ya Robb, sebagaimana aku mencintainya sekarang,, sebagaimana ENGKAU menjadikan kami sahabat,, kekalkanlah rasa dan hubungan kami dunia akhirat,, ^_^’,, N15, UTM Skudai 031210 10:59 AM  December 4, 2010 at 5:58am From My FB

[Migrasi] Dari tong sampah, untuk tong sampah,, ^_^',,

Rasanya aku ingin bilang,, ini semua g adil,, Tanggal 04 Desember nanti Insya ALLAH temenku nikah,, bukan,, dia bukan temenku,, tapi sahabatku, saudaraku,, Terlalu banyak kisah indah dan haru yang mewarnai hidupku bersamanya,, Kami berteman sejak SD,, Tapi awal persahabatan kami rasanya dimulai saat SMP,, Dan semakin erat waktu kelas III,, Banyaaaak banget yang aku lalui bersamanya,, Tertawa dan menangis bersama,, Tiba2 ingat hari itu,, Suatu hari di kelas III D,, Pelajaran Bahasa Arab,, ^_^,, Entah apa sebabnya waktu itu, mungkin karena dia sakit, dia harus pulang,, dan aku, yang kata orang dan semua guruku adalah siswa baik yang g pernah “neko2” di sekolah, bersikeras mau nganterin dia pulang,, sedikit memaksa, dan dibantu ma temen2 di kelas, Bu Alimah ngizinkan aku waktu itu, nganter dia yang “sakit”dan berjanji akan kembali,, Akupun pulang bersama dia,, tertawa2,, sampe rumahnya malah makan2,, hehehe,, Hani, seorang siswa “baik” ternyata sama aja,, Di lain hari, pelajaran Bahasa Indonesia klo g salah,, Tiba2 kita sama2 baca majalah Annida, sebuah cerpen berjudul “The Devil’s Diary”,, Seingatku ceritanya sedih waktu itu,, Tapi entah kenapa, aku tertawa seharian bersama dia,, Banyak banget memori bersama dia dalam hidupku yang g bisa kuceritakan dalam lembar2 tulisan,, Dulu juga, waktu SMP, pernah sekali kita tengkar,, lama,, tapi sama sekali itu g ngubah rasa sayangku ma dia,, Katanya dulu: “Aku ini tong sampahnya, dan dia tong sampahku” Dan memang,, kami ini sama2 tong sampah,, ^_^,, semua hal kami bagi,, saat aku sedih, ku buang semua kesedihanku ke dia,, dan gitu juga sebaliknya,, Alhamdulillah ALLAH telah memberiku saudara sehebat dia,, Waktu SMA kita g lagi satu sekolah,, Tapi sama saja,, Tiap hari kita kontak lewat telp,, bisa 1 bahkan 2 jam lebih,, sampe orang tua kita masing2 marah,, Hehehe,, Gimana g, tagihan telp membengkak tiap bulannya,, entah adaaa aja yang diomongin tiap hari,, SMA pun berlalu, waktu kuliah,, dia pun masih ada di sampingku,, selalu ada kapanpun aku perlukan,, sabar dengerin cerita2ku,, bahkan sampai saat ini,, sampai hari ini,, Dia, boleh ku bilang pundak sementaraku untuk bersandar saat aku lelah,, pundak yang bisa ku sandari saat aku ingin menangis,, Aku memang g pernah bilang ma dia klo aku sayang ma dia,, aku g pernah bilang ma dia klo dia sahabatku,, tapi inilah arti seorang kiki buatku,, Sekarang aku akan kehilangan pundak itu,, ada orang lain yang mengambilnya,, saat ku dengar kabar itu,, aku bahagia,, sangaaaat bahagia,, rasanya dalam beberapa bulan terakhir ini aku g pernah merasakan bahagia yang sampai bisa buat aku nangis,, gimana tidak,, keinginan terbesar saudaraku itu akan terwujud dalam hitungan hari,, ya,, dia akan menikah,, ^_^,, Tapi diiringi kebahagiaanku itu, aku sedih,, Kenapa sekarang? Saat aku g ada di Indonesia,, :((( Dulu, entah aku pernah bilang ma dia atau g,, ada imajinasi kecil di pikiranku,, Klo misal dia menikah aku akan benar2 ada disampingnya seperti layaknya seorang saudara,, dan gitu juga sebaliknya,, ^_^,, Tapi justru yang terjadi sekarang,, aku malah hadir saja g bisa,, Aku sadar, sesayang apapun dia ma aku,, kehadiranku g begitu berarti,, dan memang, pernikahan itu akan tetap berlangsung, dengan atau tanpa datangnya aku,, Tapi, itu akan sangat berarti buat aku,, Aku tau penantiannya, aku tau mimpi2nya, aku tau dia,, aku pengen melihat semua itu dengan mata kepalaku sendiri,, Aku pengen ada di ruangan itu saat dia berdebar dalam aqad nikahnya,, aku ingin bisa menangis bahagia dengannya saat kata “qobiltu” terucap,, itu saja,, G adil kan klo aku g bisa dateng??? Tapi semuanya g seindah imajinasiku,, g seindah harapanku,, dan aku sangat tau,, aku akan sangat menyesal nanti,, seumur hidupku,, Aku tau diriku,, Tapi demi ALLAH,, aku yakin, ALLAH menyimpan hikmah atas semuanya,, ketidakhadiranku pada pernikahannya nanti pasti mengandung hikmah yang besar,, yang aku g bisa tau itu,, Jujur, sebenarnya ada rasa protes, kenapa? Tapi aku ikhlas Insya ALLAH,, Ahh,, seandainya bulan desember ini g pernah ada,, tentu aku g perlu nangis gini tiap hari,, Seandainya saja aku mampu beli tiket untuk sekedar menghadiri pernikahannya,, seandainya saja aku g disini,, Seandainya saja……… Yah,, inilah hidup,, terlalu banyak hal yang harus dikorbankan untuk mencapai sebuah cita,, Bismillah, aku ikhlas,, Walau aku disini, doaku masih terus ada untuknya,, untuk segala kebahagiaannya,, untuk segala mimpi dan harapannya,, semoga ALLAH melancarkan hari itu, semoga ALLAH melancarkan segala urusannya,, semoga apa yang dia bangun nanti bernilai dunia akhirat,, Ku lepas kepergianmu saudaraku,, walau aku g bisa datang,, aku ikhlas,, masih bisa kubayangkan wajah bahagiamu hari itu,, dan akupun akan bahagia untuk itu,, sangaaat bahagia dan bersyukur,, ^_^,, Dan nanti, Insya ALLAH, mungkin, apa yang pernah kita tulis dalam surat zaman kita SMP dulu akan terwujud,, Suatu saat, aku akan dengan bangga cerita dengan “anak2”ku begitu pula kau dengan “anak” mu tentang kita,, dan bilang kalo kita ini sahabat sejati dunia akhirat Insya ALLAH,, ^_^,, Ahhh, kenapa jadi cengeng gini,, ^_^,, Just want to say,, Mabruk ya ukhtiy,, Barokallah,, ^_^,,  With my tears,, Your Sister,, ^_^,, WA2-503 311110 11:35 PM November 30, 2010 at 9:35pm From my FB

[Migrasi] Bahagia,, ^_^,,

Kebahagiaan adalah,, Ketika ada setitik kita di mata orang lain,, Dan,, Orang itu bahagia karenanya,, ^_^,, *Semoga aku ada di mata seseorang, dan bisa membuat orang itu bahagia,, ^_^,, November 28, 2010 at 6:25pm From my FB

[Migrasi] What should I do? ~_ ~,,

Bayang mentari yang hangat telah pergi, kemudian bulan yang sinarnya redup kembali lagi,, Aku... Mungkin saja akan terjatuh lagi,, ^_^',, [What should I do Ya Robb? ~_~,,] Haruskah ku gantikan bayang2 mentari yang hangat itu dengan cahaya bulan yang redup? Ataukah harus kutunggu mentari itu menampakkan sinarnya lagi? Walau keyakinan yang tersisa sudah habis,, N-15 UTM 231110: 05:20 PM From my FB

Selasa, 02 September 2014

[MIgrasi] Dan akhirnya aku kembali ke sajadah panjangku,, ^_^,,

Aku telah berjalan cukup jauh dari yang seharusnya,, Aku telah percaya pada sesuatu yang seharusnnya tidak kupercaya,, Dan kugunakan segenap hatiku untuk itu,, Aku bahagia pada sesuatu yang seharusnya belum boleh kurasakan,, Dan akhirnya,, Setelah aku memaksa diriku untuk menerima rasa itu,, Memaksa diriku untuk berharap bersama hatiku,, Aku t e r j a t u h,, Memar,, Dan terluka,, Aku menangis tanpa air mata,, Aku marah tanpa kata,, Sedang dia bersama senyumnya tetap disana,, Seolah kisah ini tak pernah ada,, Aku tak berdaya,, Diam seribu bahasa,, Menyesal di tengah luka,, Lalu,, Ku temukan lagi sajadah panjangku,, Tetap terbentang disana,, Mulai berdebu memang,, Ku bersihkan dengan airmata penyesalanku,, Yang memang tak berguna,, Dan masih ku temukan DIA setia menungguku disana,, Ampuni aku Robbi,, Terimalah aku yang kembali,, Jangan KAU lepas aku lagi,, Biarkan aku dalam sajadah panjangku,, Bersimpuh meringkuk pada-MU,, Menaburkan semua cintaku,, Untuk-MU,, Library, 221110 11:57 AM (Masih merasakan luka yang berusaha kuselubungi dengan senyuman,, ^_^,,) November 22, 2010 at 9:59am From my FB

[Migrasi] Say that u love me loudly,, ^_^,, [قولي بحبك]

في يوم زي ده في ليله زي دي حبيبي بيبقا معايا والآه بتتنسى حبيبي كل يوم بيفوت بحس كانى من غيرك اموت حبيبي كل يوم بيفوت بحس بانى محتاجلك موت حبيبي كل يوم بيفوت من غيرك اموت حبيبي كل يوم بيفوت بحس بانى محتاجلك موووووت قولي بحبك بصوت عالي قولي بحبك يا حبيبي يا غالي قولي بحبك حبيبي بصوت عالي قولي بحبك يا حبيبي يا غالي يا غالي ياغالي حبيبي متسيبنيش اعيش ولا ثانيه بعيد عن حضنك انت حياتى حبيبي متسيبنيش اعيش ولا ثانيه بعيد عن حضنك انت حياتى قولي بحبك بصوت عالي قولي بحبك يا حبيبي يا غالي  Nice song by Tamer Hosny,, ^_^,, November 21, 2010 at 9:17am From my FB

[Migrasi] Tirulah Cara ALLAH Mencinta,, ^_^,,

Suatu malam Ade mengajukan pertanyaan kepada suaminya, Akang, “Apa yang membuat Akang memilih saya menjadi isteri Akang? Bukankah saya tidak lebih cantik dari teman-teman perempuan Akang yang lain?” Akang yang mendapat pertanyaan itu hanya menyunggingkan senyum tanpa menjawab sepatah kata pun. Mungkin pertanyaan itu terlalu retoris karena disampaikan hanya satu hari setelah pernikahan mereka. Akang pun tetap sibuk menyemir sepatunya untuk kerja esok hari. Merasa tak puas hanya mendapatkan senyum manis sang suami, Ade pun mendekati Akang dan mengulangi pertanyaannya. ”Jawab atuh kang, Ade butuh jawabannya...?” Tiba-tiba tangan Akang yang berlumuran semir warna hitam mendarat mulus di kiri dan kanan pipi Ade yang putih. Ade tak sempat berkelit dan hasilnya, wajah Ade pun menjadi cemong. Sesaat kemudian Ade pun ngambek menekuk wajahnya, bibirnya maju beberapa senti. Jawaban yang diharapkannya tak keluar sedikit pun dari suaminya, justru tangan Akang yang berlumuran semir hitam yang mewakili jawaban itu. Melihat isterinya kecewa dan nyaris meneteskan air mata, Akang langsung menarik tubuh mungil isterinya itu. Ia memberi isyarat hendak mengatakan sesuatu yang serius, bening air di sudut mata Ade tertahan tak jadi tumpah. Bak kembang yang baru mekar, wajah Ade berubah cerah menunggu tak sabar gerangan apa yang akan disampaikan suaminya. ”Andai wajah Ade benar-benar hitam sehitam semir ini, Akang akan tetap mencintai Ade,” Kalimatnya terlalu datar, belum membuat senyum Ade mengembang. Langit di wajahnya masih sedikit mendung, belum sepenuhnya cerah. Ade hanya menganggukkan kepalanya agak ke atas seolah sedang bertanya ”lalu?” Mengerti isyarat ”lalu?’ isterinya, Akang pun mengeluarkan barisan kata-kata yang nampaknya sudah lama tersimpan. ”Cinta Akang bukan cinta biasa.” Ah, lagi-lagi Ade kecewa, ia memalingkan wajahnya sedikit ke kiri pertanda protes. Mungkin dalam hatinya Ade berkata, ”punya suami nggak kreatif banget, jiplak Siti Nurhaliza”. Tapi Akang pun sebenarnya belum selesai. Kalimat ”cinta Akang bukan cinta biasa” itu hanya kalimat pembuka rangkaian kalimat yang sudah tersimpan rapih di kantongnya. Senyum yang lebih manis lagi disuguhkan ke wajah isterinya dan, ”Akang mencintai Ade bukan karena kecantikan Ade, bukan karena satu sisi pun di tubuh Ade. Ingat, mungkin tiga puluh tahun lagi Ade tidak secantik hari ini. Kalau Akang hanya melihat kecantikan Ade, cinta Akang akan berkurang seiring dengan berkurangnya kecantikan Ade”. Wajah Ade tambah cerah. Tapi Akang seperti tak memberi kesempatan isterinya untuk berkata-kata. ”Jika Ade bertanya, apa yang membuat Akang memilih Ade sebagai isteri Akang, jawabnya Allah. Allah yang memilihkan Ade untuk Akang. Jadi yang paling tahu kenapa Ade yang dipilih Akang menjadi isteri, tentu saja Allah. Sedangkan kecantikan, serta hal-hal fisik lainnya yang ada di diri Ade, ibarat pakaian yang menghiasi tubuh pemakainya, tak ubahnya seperti seekor burung merpati, apapun warna bulunya tak mengubah namanya tetap merpati. Hakikat merpati bukan pada warnanya, melainkan pada penurut dan kesetiaan yang menjadi sifatnya”. Ade pun tersipu. Kali ini ia yang benar-benar tak sanggup berkata. ”Sayang, benci, marah, atau cinta itu semestinya diletakkan pada piringan Allah. Alasnya hanyalah Allah, sebab Allah-lah yang menciptakan semua rasa itu”. Senyum Ade tipis manis menghiasi wajahnya. Binar matanya menunggu tak sabar barisan kata indah suaminya. ”Coba kita tiru cara Allah marah, sayang atau bahkan cinta kepada hamba-Nya...” Ade tak sabar mendengarkan, ”Ingat kisah Adam ketika diusir Allah dari surga? Allah bukan marah kepada Adam, tetapi marah lantaran sikap Adam yang melanggar aturan Allah. Bahkan boleh jadi, Allah tidak membenci dan melaknat syaitan karena zatnya, melainkan karena sikapnya yang sombong, membangkang dan tak mau tunduk kepada Allah. Coba pelajari sejarah Bilal bin Rabbah, wajahnya tak tampan, kulitnya hitam legam, tetapi Allah mencintainya karena keimanannya yang tak terbanding. Pelajari juga alasan Allah menjadikan Abu Lahab sebagai salah satu figur penghuni neraka, adalah karena sikapnya yang menentang Rasulullah”. Berguguran bening air dari sudut-sudut mata isterinya. Sementara Akang belum memberikan tanda-tanda akan menghentikan kalimatnya. ”Dan episode cinta yang meniru cara Allah mencinta ini, dipentaskan dengan cantik oleh Muhammad Rasulullah bersama para sahabatnya. Ummat Muhammad mencintai putra Abdullah itu bukan karena ia cucu Abdul Muthallib, salah seorang yang paling disegani masyarakat Quraisy. Juga bukan karena Muhammad keponakan Abu Thallib yang cukup terpandang. Adalah sifat mulia Muhammad yang membuat orang-orang mendekat dan menjadi sahabatnya serta mengikuti ajarannya”. Copas dari notes teman (Bukhori Moeslem), dengan sedikit modifikasi dan menghapus beberapa bagian yang dianggap kurang perlu,,  November 14, 2010 at 9:35am From my FB

[Migrasi] Tulang rusuk g akan tertukar koq,, ^_^,,

Wahai wanita, jika datang kepadamu laki-laki baik-baik yang melamarmu, maka bisa jadi dialah pangeranmu,, Dan wahai laki2, jika gadis pujaanmu telah dipinang laki-laki lain, maka ikhlaskanlah,, Bisa jadi dia bukanlah bidadarimu,, ^_^,, Janji ALLAH itu nyata: Perempuan-perempuan yang keji adalah untuk yang keji pula dan laki-laki yang keji untuk wanita-wanita yang keji, sedangkan wanita-wanita yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik juga diperuntukkan bagi perempuan-perempuan yang baik….” (QS.24:26)" Maka jika pendamping yang kita harapkan tak kunjung datang, mungkin artinya tidak berjodoh,, Mungkin saya tak cukup baik untuknya, atau dia tak cukup baik untuk saya, menurut ALLAH SWT,, Dan yakinlah, jika memang aku adalah bagian dari tulang rusukmu, maka tanpa kau minta, saya akan tatap menjadi pendampingmu, di saat terbaik yang ditentukan ALLAH,, Karena saya yakin TULANG RUSUK TAKKAN PERNAH TERTUKAR,, (Sebuah catatan dari seorang sahabat) Copas dari catatan Edy Wibowo - RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF, dengan sedikit perubahan,, November 5, 2010 at 12:34pm From my FB

[Tulisan Lama] Memilih untuk Bahagia,, ^_^,,

Bahagia itu sebuah pilihan,, Bukan sebuah pemberian,, Kebahagian itu bukan kita peroleh karena kita mendapat apa yang kita inginkan,, Tapi bagaimana kita menyikapi apa yang terjadi pada kita, dengan syukur dan ikhlas,, Itulah arti kebahagian sesungguhnya,, November 5, 2010 at 8:44am From My FB Account