Kamis, 11 September 2014

[Migrasi] Dari tong sampah, untuk tong sampah,, ^_^',,

Rasanya aku ingin bilang,, ini semua g adil,, Tanggal 04 Desember nanti Insya ALLAH temenku nikah,, bukan,, dia bukan temenku,, tapi sahabatku, saudaraku,, Terlalu banyak kisah indah dan haru yang mewarnai hidupku bersamanya,, Kami berteman sejak SD,, Tapi awal persahabatan kami rasanya dimulai saat SMP,, Dan semakin erat waktu kelas III,, Banyaaaak banget yang aku lalui bersamanya,, Tertawa dan menangis bersama,, Tiba2 ingat hari itu,, Suatu hari di kelas III D,, Pelajaran Bahasa Arab,, ^_^,, Entah apa sebabnya waktu itu, mungkin karena dia sakit, dia harus pulang,, dan aku, yang kata orang dan semua guruku adalah siswa baik yang g pernah “neko2” di sekolah, bersikeras mau nganterin dia pulang,, sedikit memaksa, dan dibantu ma temen2 di kelas, Bu Alimah ngizinkan aku waktu itu, nganter dia yang “sakit”dan berjanji akan kembali,, Akupun pulang bersama dia,, tertawa2,, sampe rumahnya malah makan2,, hehehe,, Hani, seorang siswa “baik” ternyata sama aja,, Di lain hari, pelajaran Bahasa Indonesia klo g salah,, Tiba2 kita sama2 baca majalah Annida, sebuah cerpen berjudul “The Devil’s Diary”,, Seingatku ceritanya sedih waktu itu,, Tapi entah kenapa, aku tertawa seharian bersama dia,, Banyak banget memori bersama dia dalam hidupku yang g bisa kuceritakan dalam lembar2 tulisan,, Dulu juga, waktu SMP, pernah sekali kita tengkar,, lama,, tapi sama sekali itu g ngubah rasa sayangku ma dia,, Katanya dulu: “Aku ini tong sampahnya, dan dia tong sampahku” Dan memang,, kami ini sama2 tong sampah,, ^_^,, semua hal kami bagi,, saat aku sedih, ku buang semua kesedihanku ke dia,, dan gitu juga sebaliknya,, Alhamdulillah ALLAH telah memberiku saudara sehebat dia,, Waktu SMA kita g lagi satu sekolah,, Tapi sama saja,, Tiap hari kita kontak lewat telp,, bisa 1 bahkan 2 jam lebih,, sampe orang tua kita masing2 marah,, Hehehe,, Gimana g, tagihan telp membengkak tiap bulannya,, entah adaaa aja yang diomongin tiap hari,, SMA pun berlalu, waktu kuliah,, dia pun masih ada di sampingku,, selalu ada kapanpun aku perlukan,, sabar dengerin cerita2ku,, bahkan sampai saat ini,, sampai hari ini,, Dia, boleh ku bilang pundak sementaraku untuk bersandar saat aku lelah,, pundak yang bisa ku sandari saat aku ingin menangis,, Aku memang g pernah bilang ma dia klo aku sayang ma dia,, aku g pernah bilang ma dia klo dia sahabatku,, tapi inilah arti seorang kiki buatku,, Sekarang aku akan kehilangan pundak itu,, ada orang lain yang mengambilnya,, saat ku dengar kabar itu,, aku bahagia,, sangaaaat bahagia,, rasanya dalam beberapa bulan terakhir ini aku g pernah merasakan bahagia yang sampai bisa buat aku nangis,, gimana tidak,, keinginan terbesar saudaraku itu akan terwujud dalam hitungan hari,, ya,, dia akan menikah,, ^_^,, Tapi diiringi kebahagiaanku itu, aku sedih,, Kenapa sekarang? Saat aku g ada di Indonesia,, :((( Dulu, entah aku pernah bilang ma dia atau g,, ada imajinasi kecil di pikiranku,, Klo misal dia menikah aku akan benar2 ada disampingnya seperti layaknya seorang saudara,, dan gitu juga sebaliknya,, ^_^,, Tapi justru yang terjadi sekarang,, aku malah hadir saja g bisa,, Aku sadar, sesayang apapun dia ma aku,, kehadiranku g begitu berarti,, dan memang, pernikahan itu akan tetap berlangsung, dengan atau tanpa datangnya aku,, Tapi, itu akan sangat berarti buat aku,, Aku tau penantiannya, aku tau mimpi2nya, aku tau dia,, aku pengen melihat semua itu dengan mata kepalaku sendiri,, Aku pengen ada di ruangan itu saat dia berdebar dalam aqad nikahnya,, aku ingin bisa menangis bahagia dengannya saat kata “qobiltu” terucap,, itu saja,, G adil kan klo aku g bisa dateng??? Tapi semuanya g seindah imajinasiku,, g seindah harapanku,, dan aku sangat tau,, aku akan sangat menyesal nanti,, seumur hidupku,, Aku tau diriku,, Tapi demi ALLAH,, aku yakin, ALLAH menyimpan hikmah atas semuanya,, ketidakhadiranku pada pernikahannya nanti pasti mengandung hikmah yang besar,, yang aku g bisa tau itu,, Jujur, sebenarnya ada rasa protes, kenapa? Tapi aku ikhlas Insya ALLAH,, Ahh,, seandainya bulan desember ini g pernah ada,, tentu aku g perlu nangis gini tiap hari,, Seandainya saja aku mampu beli tiket untuk sekedar menghadiri pernikahannya,, seandainya saja aku g disini,, Seandainya saja……… Yah,, inilah hidup,, terlalu banyak hal yang harus dikorbankan untuk mencapai sebuah cita,, Bismillah, aku ikhlas,, Walau aku disini, doaku masih terus ada untuknya,, untuk segala kebahagiaannya,, untuk segala mimpi dan harapannya,, semoga ALLAH melancarkan hari itu, semoga ALLAH melancarkan segala urusannya,, semoga apa yang dia bangun nanti bernilai dunia akhirat,, Ku lepas kepergianmu saudaraku,, walau aku g bisa datang,, aku ikhlas,, masih bisa kubayangkan wajah bahagiamu hari itu,, dan akupun akan bahagia untuk itu,, sangaaat bahagia dan bersyukur,, ^_^,, Dan nanti, Insya ALLAH, mungkin, apa yang pernah kita tulis dalam surat zaman kita SMP dulu akan terwujud,, Suatu saat, aku akan dengan bangga cerita dengan “anak2”ku begitu pula kau dengan “anak” mu tentang kita,, dan bilang kalo kita ini sahabat sejati dunia akhirat Insya ALLAH,, ^_^,, Ahhh, kenapa jadi cengeng gini,, ^_^,, Just want to say,, Mabruk ya ukhtiy,, Barokallah,, ^_^,,  With my tears,, Your Sister,, ^_^,, WA2-503 311110 11:35 PM November 30, 2010 at 9:35pm From my FB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar