Senin, 10 November 2014

[Migrasi] Tolong, dengarkanlah apa yang tak bisa kukatakan,,

Dengarkanlah Apa yang Tak Bisa Kukatakan Jangan terkecoh olehku. Jangan terkecoh oleh topeng yang kupakai, karena aku memakai seribu topeng, topeng yang takut kulepaskan, yang tak satupun adalah diriku. Pura-pura adalah seni yang jadi sifat kedua bagiku. Tapi jangan terkecoh dech!!!! Aku memberikan kesan bahwa aku tentram, bahwa semuanya beres, baik di dalam batin atau lingkunganku, bahwa kepercayaan diri adalah kebiasaanku, bahwa perairannya tenang, dan bahwa akulah yang memegang kendali dan aku tidak butuh siapapun. Tapi jangan terkecoh dech... Kumohon!!! Aku ngobrol santai denganmu dengan nada basa-basi. Aku katakan segalanya yang sebenarnya tidak ada artinya, yang sama sekali berbeda dengan seruan hatiku. Jadi, kalau aku sedang berceloteh, jangan terkecoh oleh apa yang kuucapkan. Tolong dengarkan dengan seksama dan berusahalah mendengar apa yang tidak kuucapkan, demi apa, demi keselamatan, yang perlu kuucapkan tapi tak terungkap. Aku tidak suka bersembunyi. Sejujurnya aku tidak suka dengan permainan basa-basi yang kumainkan. Sebenarnya aku ingin tulus, spontan, dan menjadi diriku sendiri, tetapi kamu harus menolongku. Kamu harus menolong aku dengan mengulurkan tanganmu, sekalipun kelihatannya aku tidak menginginkannya atau membutuhkannya. Setiap kali kamu bersikap baik serta lembut dan memeberikan dorongan, setiap kali kamu berusaha mengerti karena kamu peduli, hatiku bersayap, sayap kecil, sayap lemah, tapi pokoknya bersayap. Dengan kepekaan dan simpatimu, serta pengertian darimu, aku bisa merasakan semuanya. Kamu bisa menghembuskan nafas kehidupan dalam diriku. Pasti tidak mudah bagimu. Keyakinan akan ketidakberhargaan yang sudah lama membangun dinding yang kuat, dan disanalah letak pengharapanku. Tolong! Robohkanlah dinding itu dengan tangan-tanganmu yang kokoh, tetapi lembut, karena seorang anak itu peka, dan aku ini anak-anak. "Dari buku seven habits yg kubaca waktu aku masih SMA,, dan bertahun2 setelah itu , hari ini, aku masih anak2 dan masih dengan 1000 topengku,, jadi tolong,, mengertilah,," 09:00 AM 020612

[Migrasi] Kisah Burung Gereja di Bangku Tua,,

Cerita ini berkisah tentang seorang anak laki-laki dan ayahnya yang mulai renta dimakan usia, semoga ada makna yang bisa didapat lewat cerita pendek ini.Disuatu pagi yang dingin sehabis hujan, Sang ayah dengan langkah rapuhnya berjalan dari ruang tamu rumahnya menuju kekamar anaknya dilantai atas, sang ayah berniat untuk mengajak anak laki-lakinya untuk berjalan - jalan dihalaman rumah mereka, dengan langkah rapuhnya dia berusaha untuk naik tangga menuju kamar sang anak.Begitu sang ayah hampir mencapai lantai atas, anaknya pun keluar dari pintu kamarnya, dan mereka berdua saling menatap satu sama lain. Melihat ayahnya yang susah payah berjalan sang anak hanya memandangnya dingin seakan - akan tidak peduli, dan sang anak pun berlalu kearah kamar mandi didepan kamarnya, tanpa mengindahkan ayahnya. Sang ayahpun hanya diam tanpa kata. Sang ayahpun menunggu didepan pintu kamar mandi, dan mengetuk pintu kamar mandi dengan pelan sambil berkata "Nak maukah kau menemaniku berjalan-jalan diluar pagi ini?", lalu sang anak pun hanya menjawab dari dalam kamar mandi " ini masih pagi sekali ayah memang ada apa?", ayahnya pun menjawab "Ayah hanya ingin menikmati suasana saja, maukah kau ?", sang anak hanya menjawab dengan nada cuek "Ya baiklah sebentar". Lalu sang ayahpun turun dengan langkah yang meragukan ke bawah, sang anak yang sudah keluar dari kamar mandipun hanya melihat ayahnya yang seakan hampir jatuh dari tangga saja tanpa membantunya.Mereka pun beranjak dari rumah menuju halaman, sesampainya disana mereka berdua duduk disebuah bangku taman yang lumayan panjang, sang ayahpun duduk yang kali ini dibantu oleh anaknya, mereka duduk agak berjauhan karena memang hubungan antara ayah dan anak ini sudah kurang harmonis semenjak sang ibu meninggal 5 tahun lalu. Sang anak duduk sambil membaca koran harian setempat, sementara sang ayah hanya duduk sambil memandangi indahnya suasana halaman rumah yang cukup luas sehabis hujan, nyaris tidak ada pembicaraan antara mereka berdua. Tiba - tiba ada seekor burung gereja hinggap didahan tanaman perdu halaman mereka, tampaknya burung gereja itu sedang mencari material untuk membuat sarangnya diatas pohon. Sang Ayah hanya melihat dan memperhatikan dengan seksama, sampai sang ayah tiba- tiba berkata pada anaknya "Nak, kau tahu burung apakah itu ?", sang anak lalu menurunkan sedikit korannya dan menatap burung itu sejenak lalu berkata "Itu burung gereja Ayah". Sang Ayahpun diam seakan teringat sesuatu, sesuatu hal yang terlampau dalam untuk dikenang, lalu dia berkata lagi kepada anaknya "Nak, kau tahu burung apakah itu ?", sang anak pun dengan suara agak tinggi , sepertinya kesal karena pertanyaan yang sama, dan menjawab " tadi sudah kubilang, itu burung gereja Ayah!", Ayahnya hanya mengucap "Hmmm, begitu". Tak beberapa lama sang ayah berkata lagi "Nak, burung apa ya itu?", lalu sang anakpun berteriak " cukup Ayah!, ayah kenapa?, kenapa selalu kata-kata itu yang ayah tanyakan dari tadi", tak sadarkah kau itu menggangguku!".Nampaknya sang anak sudah sangat kesal dengan pertanyaan ayahnya yang berulang-ulang. Lalu Sang ayahpun bangkit dari tempat duduknya , anaknya pun berkata dengan suara agak lantang "Sekarang kau mau kemana ayah!" , sang ayahpun hanya diam tak bersuara sambil terus melangkah dan sang anak terus melanjutkan membaca koran paginya sambil menahan perasaan kesal.Beberapa saat kemudian sang ayah datang lagi menghampiri anaknya yang masih ditempat duduk ,kali ini sambil membawa sebuah buku catatan yang cukup tebal, buku itu terlihat sangat lusuh karena sudah puluhan tahun digunakan. Sang ayahpun berkata "Nak, coba kau baca buku ini halaman 23", sang anakpun mengambil buku yang disodorkan ayahnya, dan seketika langsung mencari halaman 23. Sang anak pun membaca halaman itu dengan seksama.Disitu tertera tanggal 15 April 1981, berarti sudah 30 tahun yang lalu. Berikut adalah isi dari catatan itu :"Minggu pagi ini, seperti biasa kunikmati secangkir kopi buatan Istriku Anne, seperti biasa senyumnya selalu menghiasi rona pipinya yang merah, dia cantik bagai burung gereja yang hinggap pada pohon cherri dipagi hari,Sekarang ini kebahagian kami telah lengkap berkat lahirnya putra kami "David" , dialah embun pagiku, penyejuk jiwaku dikala sedang penat menghadapi kehidupan dan tekanan pekerjaan, tawa dan tangisnya selalu menghiasi hari-hariku selama dua tahun terakhir ini. Kali ini David kuajak untuk bermain dihalaman rumah pukul 08.00 pagi ini, karena sekarang ia sudah bisa bangun pagi. Kutuntun dia dari tangga dilantai dua tempat kami bertiga tidur bersama, langkah kaki kecil itu sungguh indah, aku selalu menuntunnya setiap hari berdua dengan Anne untuk menuruni tangga, sengaja aku tidak menggendongnya karena aku ingin melatih dia agar lancar menaiki dan menuruni tangga. David terus kutuntun sampai halaman rumah, dan kami duduk bersama di bangku halaman rumah kami yang indah ini, sementara Anne memasak didapur untuk sarapan. Pagi ini kuberitahu tentang betapa indahnya alam ciptaan Tuhan yang paling berharga ini, kukenalkan David pada semua hal yang ada dihalaman mulai dari pohon, bangku, katak, kucing, batu sampai burung gereja, ada yang unik disini, pandangan david anakku, tak pernah lepas dari burung itu, diapun berkata walaupun belum begitu lancar berbicara "Ayah, burung apa itu?", akupun menjawab dengan semangat "Oh, itu namanya burung gereja nak, David suka burung gereja?", david kecil pun berkata "Suka yah, suka sekali, bisakah dia bersiul?", aku menjawab lagi "oh pasti bisa ,bunyinya seperti cit cit cit ", david kecilku pun tertawa kecil . Tak berapa lama Davidku bertanya lagi , "Ayah, burung apa itu?" , akupun tak bosan untuk menjawab "Oh, itu namanya burung gereja nak, David suka burung gereja?", diapun tertawa lagi, kira-kira 21 kali David kecilku bertanya tentang burung gereja itu, akupun tidak pernah merasa penat dan bosan untuk menjawab dan mengajarinya pagi itu, setiap kali dia berkata, aku selalu mencium kening dan pipinya , dan memeluknya erat, alangkah baiknya Tuhan kepadaku menitipkan karunia-Nya padaku, aku sayang anakku , pesan Ayah jadilah anak yang berguna dan berbakti ya David agar kau bisa menghargai hidup ini hidup yang telah Tuhan beri untuk kita, sayangilah kedua orangtuamu sebagaimana orangtuamu menyayangi kamu , aku pun tanpa sadar menangis pagi itu sambil memeluk tubuh david kecilku". Sang anakpun menutup lembar buku itu, sambil melihat mata ayahnya yang sepertinya telah kehilangan cahaya hidup. Lalu sang ayahpun berkata pada anaknya dengan suara yang agak lemah " David anakku, kau tahu sekarang betapa aku sangat menyayangimu anakku satu-satunya, setiap pagi sejak kau lahir aku selalu ada untukmu, walau sesibuk apapun pekerjaanku, kau selalu kutuntun dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi , aku tidak pernah penat dan bosan mendengarkan kata-kata dan pertanyaanmu, ketahuilah nak, tak ada lagi sekarang yang berarti untukku selain dirimu semenjak ibumu tiada, aku ingin kau tahu ini disisa sisa terakhir hidupku aku ingin melihat senyum dan tawamu lagi nak".Sang anakpun seketika memeluk dan mencium kening ayahnya yang renta itu , sambil menangis, dan sang anak berkata "Maaf, maafkan aku Ayah selama ini telah jahat dan durhaka kepadamu, aku sadar betapa berjasanya kau dalam kehidupanku, aku sayang Ayah selamanya". "KITA TIDAK AKAN BISA MENGGANTI JASA-JASA ORANG TUA KITA, YANG HANYA BISA KITA LAKUKAN ADALAH MENCOBA MEMBAHAGIAKANNYA" Sayangilah Orang Tuamu Sebagaimana Mereka menyayangimu diwaktu kamu kecil,Sabarlah dalam menghadapi mereka, sebagaimana mereka sabar menghadapi tingkah laku nakalmu dahulu, Sesungguhnya kita tidak akan bisa mengganti setetespun air susu Ibu dan setetespun keringat Ayah. FB March 8, 2012 at 11:53pm

[Migrasi] Episode #1

Baiklah,, Akan segera dimulai episode kita,, Tentang beberapa cerita tanpa titik koma,, Ya,, Tanpa titik koma yang memenggal tautan kita,, Kau aku sebagai sutradara,, (yang akan selalu kelimpungan menyelesaikan),, Mendekatlah,, Agar jauh mengeluh,, Agar jarak melepuh,, Saat ini harus kita selesaikan penceritaan-penceritaan,, Meraba pemahaman,, Mencengkeram perasaan,, Menggenggam ucapan,, Merambah adegan,, Menjamah permainan,, Menggamak persiapan,, Menggempur keegoan,, Melalap pementasan,, Tepuk tangan,, Ah biarlah.. Biar penontn yang berteriak-teriak saat kita sesak,, Biar penonton yang terisak-isak saat kita semakin merapatkan tapak,, Biar penonton yang tersenyum saat kebersamaan kita begitu ranum,, Biar penonton yang menangis saat tanpa sengaja salah satu dari kita mengiris,, Biar penonton yang marah saat kita tak saling ramah,, Biar... Biar... Biar penonton yang meluap perasaannya menyaksikan kita,, Biarkan,, Biarkan celah jarimu aku yang mengisi,, Hingga kita menundukkan kepala,, Ketika kita dipaksakan memberi koma pada adegan,, Dan akan berlanjut pada sebuah episode tanpa pengakhiran,, Episode kita dengan Tuhan,, Baiklah... Inilah episode kita,, By my friend: Ibrahim Bra Puisi bagus banget Mas Ibra,, I like it,, tetap menulis ya Mas,, ^_^,,

[Migrasi] Titip Rindu buat Ayah,,

Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa,, Benturan dan hempasan terpahat di keningmu,, Kau nampak tua dan lelah, keringat mengucur deras,, Namun kau tetap tabah,, Hmmmm... Meski nafasmu kadang tersengal,, Memikul beban yang makin sarat,, Kau tetap bertahan Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini,, Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan,, Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari,, Kini kurus dan terbungkuk,, Hmmmm... Namun semangat tak pernah pudar,, Meski langkahmu kadang gemetar,, Kau tetap setia,, Ayah,, Dalam hening sepi kurindu,, Untuk menuai padi milik kita,, Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan,, Anakmu sekarang banyak menanggung beban,, Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini,, Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan,, Bahumu yang dulu kekar,, Legam terbakar matahari,, Kini kurus dan terbungkuk,, Hmmmm... Namun semangat tak pernah pudar,, Meski langkahmu kadang gemetar,, Kau tetap setia,, *Ebit G. Ade LOVE U SOOOOOOOO MUUCCCHHH DAD,, Wait me a little bit longer,, I'll definitely make u and Mom happy,, ^_^,, Pasuruan 050312 10:00 PM

[Migrasi] Sepucuk surat dari seorang Ayah,,

Aku tuliskan surat ini atas nama rindu yang besarnya hanya Allah yang tahu. Sebelum kulanjutkan, bacalah surat ini sebagai surat seorang laki-laki kepada seorang laki-laki; surat seorang ayah kepada seorang ayah. Nak, menjadi ayah itu indah dan mulia. Besar kecemasanku menanti kelahiranmu dulu belum hilang hingga saat ini. Kecemasan yang indah karena ia didasari sebuah cinta. Sebuah cinta yang telah terasakan bahkan ketika yang dicintai belum sekalipun kutemui. Nak, menjadi ayah itu mulia. Bacalah sejarah Nabi-Nabi dan Rasul dan temukanlah betapa nasehat yang terbaik itu dicatat dari dialog seorang ayah dengan anak-anaknya. Meskipun demikian, ketahuilah Nak, menjadi ayah itu berat dan sulit. Tapi kuakui, betapa sepanjang masa kehadiranmu di sisiku, aku seperti menemui keberadaanku, makna keberadaanmu, dan makna tugas kebapakanku terhadapmu. Sepanjang masa keberadaanmu adalah salah satu masa terindah dan paling aku banggakan di depan siapapun. Bahkan dihadapan Tuhan, ketika aku duduk berduaan berhadapan dengan Nya, hingga saat usia senja ini. Nak, saat pertama engkau hadir, kucium dan kupeluk engkau sebagai buah cintaku dan ibumu. Sebagai bukti, bahwa aku dan ibumu tak lagi terpisahkan oleh apapun jua. Tapi seiring waktu, ketika engkau suatu kali telah mampu berkata: "TIDAK", timbul kesadaranku siapa engkau sesungguhnya. Engkau bukan milikku, atau milik ibumu Nak. Engkau lahir bukan karena cintaku dan cinta ibumu. Engkau adalah milik Tuhan. Tak ada hakku menuntut pengabdian darimu. Karena pengabdianmu semata-mata seharusnya hanya untuk Tuhan. Nak, sedih, pedih dan terhempaskan rasanya menyadari siapa sebenarnya aku dan siapa engkau. Dan dalam waktu panjang di malam-malam sepi, kusesali kesalahanku itu sepenuh -penuh air mata dihadapan Tuhan. Syukurlah, penyesalan itu mencerahkanku. Sejak saat itu Nak, satu-satunya usahaku adalah mendekatkanmu kepada pemilikmu yang sebenarnya. Membuatmu senantiasa berusaha memenuhi keinginan pemilikmu. Melakukan segala sesuatu karena Nya, bukan karena kau dan ibumu. Tugasku bukan membuatmu dikagumi orang lain, tapi agar engkau dikagumi dan dicintai Tuhan. Inilah usaha terberatku Nak, karena artinya aku harus lebih dulu memberi contoh kepadamu dekat dengan Tuhan. Keinginanku harus lebih dulu sesuai dengan keinginan Tuhan. Agar perjalananmu mendekati Nya tak lagi terlalu sulit. Kemudian, kitapun memulai perjalanan itu berdua, tak pernah engkau kuhindarkan dari kerikil tajam dan lumpur hitam. Aku cuma menggeng- gam jemarimu dan merapatkan jiwa kita satu sama lain. Agar dapat kau rasakan perjalanan ruhaniah yang sebenarnya. Saat engkau mengeluh letih berjalan, kukuatkan engkau karena kita memang tak boleh berhenti. Perjalanan mengenal Tuhan tak kenal letih dan berhenti, Nak. Berhenti berarti mati, inilah kata-kataku tiap kali memeluk dan menghapus air matamu, ketika engkau hampir putus asa. Akhirnya Nak, kalau nanti, ketika semua manusia dikumpulkan di hadapan Tuhan, dan kudapati jarakku amat jauh dari Nya, aku akan ikhlas. Karena seperti itulah aku di dunia. Tapi, kalau boleh aku berharap, aku ingin saat itu aku melihatmu dekat dengan Tuhan. Aku akan bangga Nak, karena itulah bukti bahwa semua titipan bisa kita kembalikan kepada pemiliknya. Dari ayah yang senantiasa merindukanmu. *Copas (g tahu dari mana,,) FB March 2, 2012 at 8:11pm

[Migrasi] Aku yang sedang takut pada 'Izroil,,

Dear ALLAH,, ALLAH,, Aku ini takut gelap,, Aku ini g suka sepi,, Aku ini g suka kesempitan,, ALLAH,, Aku ini sama sekali tidak punya amalan yang berarti,, Aku ini cuma membaca Al-Qur’an,, bukan mengaji,, Aku ini belum bisa bersedekah,, ALLAH,, Sungguh,, Aku tak pernah tau kapan ajalku akan datang,, Pun menduganya,, Tapi aku sekarang takut ALLAH,, Takut kuburku yang gelap, sepi dan sempit,, ALLAH,, Amalanku tak akan cukup menerangi kuburku,, Al-Qur’an pun mungkin akan enggan menemaniku,, Sedekahku tak bisa membuat lapang kuburanku,, ALLAH,, Habis sudah pengharapanku,, Tapi ALLAH,, Sungguh pengharapanku padaMU tak akan pernah usai,, ALLAH,, Jika ENGKAU panggil aku malam ini,, Kasihani aku wahai Robb-ku,, Jangan ENGKAU murka padaku,, Terimalah aku dengan Rahmat-MU ya ALLAH,, Seperti ENGKAU memasukkan surga orang yang memberi minum seekor anjing,, Rahmati aku karena setetes air mata ini,, Sungguh,, Di dunia yang ramai ini,, Aku tidak punya siapa2 kecuali ENGKAU,, Kasihani aku ya Robb,, Malang,, 261111, 08: 32 PM *Aku yang sedang takut pada 'Izroil,,

[Migrasi] --- *** ----

Ku tulis,, Tapi ku hapus lagi,, Entah,, Mungkin habis sudah semua kataku,, Barisan hurufku tak lagi tertata,, Aku mencoba menulis,, Tentang semua yang ingin ku tulis,, Tentang anugerah ALLAH yang terus menerus disiramkan,, Aku ingin terus bisa merapikan huruf2 ku dalam kata,, Dan menyusun kataku dalam baris2 kalimat,, Tapi aku tak mampu,, Aku hanya mampu menulis,, “Fa biayyi aalaaa I robbikumaa tukadzzibaan?” “Lalu, nikmat Tuhan yang manakah yang bisa aku dustakan?” Terima kasih Yaa Robb,, Pasuruan, 151011 08:27 PM

[Migrasi] “Hai Hamba-KU,, AKU lebih dekat dari urat lehermu,,”

Ya Robb,, Seharusnya aku tahu,, Berbincang2 dengan-MU itu sangat mudah,, Mengadu pada-MU itu pasti KAU dengar,, Bukan seperti di Facebook,, Yang harus menunggu,, Harus me-refresh,, Belum lagi kalau koneksi sedang g bagus,, Karena berbicara dengan-MU g perlu koneksi bagus,, Juga g harus repot2 me-refresh,, Apalagi menunggu,, Setiap saat KAU ada untukku,, Seperti yang ENGKAU bilang padaku,, “Hai Hamba-KU,, AKU lebih dekat dari urat lehermu,,” Ya Robb,, Sebenarnya sudah jelas bagiku segalanya,, Bahwa Engkau sangat dekat,, Bahkan jika selangkah saja aku mendekati-MU,, Engkau akan berlari 1000 langkah untuk menyambutku,, Ya Robb,, Betapa Maha Mencintainya ENGKAU,, Ya Robb,, Aku pun tahu,, Sangat tahu bahkan,, Bahwa ENGKAU sesuai dengan prasangka hamba-MU,, Dan aku sangat yakin itu,, Aku pun membangun banyak dinding kepercayaan itu,, Sekuatku Yaa Robb,, Walau mungkin nampak rapuh,, Karena banyak yang ingin merobohkannya,, Tapi jangan khawatir Yaa Robb,, Setiap ku lihat dinding kepercayaan itu rapuh,, Ku bangun lagi yang baru,, Karena aku percaya pada cinta-MU,, Yaa Robb,, Tapi kenapa di atas semuanya,, Aku masih susah berbincang2 dengan-MU? Apa yang kutulis di Facebook justru ku anggap dapat meredakan penatku,, Melegakan sedikit nafasku,, Menyembuhkan sedikit lukaku,, Yang semuanya semu,, Yaa Robb,, Aku ingin,, Saat aku berbicara dengan-MU,, Aku dapat merasakan KAU mendengarku,, Sehingga aku akan terus dan terus berbicara,, Yaa Roobb,, Saat aku mengadu dan meminta,, Aku ingin seperti anak kecil yang merengek2 pada orangtuanya,, Menangis sampai akhirnya tertidur,, Aku ingin itu ya Robb,, Tapi seiring dengan bertambahnya usiaku,, Aku kesulitan membersihkan hatiku,, Begitu berantakan, kotor dan usang,, Tiap hari kusirami dengan dzikir,, Tapi tiap hari ku kotori lagi,, Yaa Robb,, tolong berikanlah padaku pembantu,, Yang membantuku membersihkan hatiku,, Jadi hatiku tak sempat menjadi kotor,, Sehingga aku bisa merasakan indahnya bercengkrama dengan-MU ya Roobb,, Ya Robb,, Pintaku tidak berlebihan kan? Jadi tolong segera kabulkanlah,, With tears and big love, Ummi Haani,, Pasuruan,, 220911 11:28 PM

[Migrasi] The Miracle of "Sabar",, ^_^,,

Kisah yang mengharukan, mebuat setetes air mata ini mengalir saat membacanya,, Janji ALLAH itu nyata,, ^_^,, Dan g lama lagi, aku, kita akan segera tahu buah dari sabar,, ^_^,, Cheers up guyyzz,, ^_^,, Ditengah gemuruhnya kota, ternyata Riyadh menyimpan bayak kisah. Kota ini menyimpan rahasia yang hanya diperdengarkan kepada telinga dan hati yang mendengar. Tentu saja, Hidayah adalah kehendak NYA dan Hidayah hanya akan diberikan kepada mereka yang mencarinya. Ada sebuah energi yang luar biasa dari cerita yang kudengar beberapa hari yang lalu dari sahaba saya. Saya mengenal banyak dari mereka, ada beberapa dari Palestina, Bahrain, Jordan, Syiria, Pakistan, India, Srilanka dan kebanyakan dari Mesir dan Saudi Arabia sendiri. Ada beberapa juga dari suku Arab yang tinggal dibenua Afrika. Salah satunya adalah teman dari Negara Sudan, Afrika. Saya mengenalnya dengan nama Ammar Mustafa, dia salah satu Muslim kulit hitam yang juga kerja di Hotel ini. Beberapa bulan ini saya tidak lagi melihatnya berkerja. Biasanya saya melihatnya bekerja bersama pekerja lainnya menggarap proyek bangunan di tengah terik matahari kota Riyadh yang sampai saat ini belum bisa ramah dikulit saya. Hari itu Ammar tidak terlihat. Karena penasaran, saya coba tanyakan kepada Iqbal tentang kabarnya. "Oh kamu tidak tahu?" Jawabnya balik bertanya, memakai bahasa Ingris khas India yang bercampur dengan logat urdhu yang pekat. "Iya, beberapa minggu ini dia gak terlihat di Musholla ya?" Jawab saya. Selepas itu, tanpa saya duga Iqbal bercerita panjang lebar tentang Ammar. Dia menceritakan tentang hidup Ammar yang pedih dari awal hingga akhir, semula saya keheranan melihat matanya yang menerawang jauh. Seperti ingin memanggil kembali sosok teman sekamarnya itu. Saya mendengarkan dengan seksama. Ternyata Amar datang ke kota Riyadh ini lima tahun yang lalu, tepatnya sekitar tahun 2004 lalu. Ia datang ke Negeri ini dengan tangan kosong, dia nekad pergi meninggalkan keluarganya di Sudan untuk mencari kehidupan di Kota ini. Saudi arabia memang memberikan free visa untuk Negara Negara Arab lainnya termasuk Sudan, jadi ia bisa bebas mencari kerja disini asal punya Pasport dan tiket. Sayang, kehidupan memang tidak selamanya bersahabat. Do'a Ammar untuk mendapat kehidupan yang lebih baik di kota ini demi keluarganya ternyata saat itu belum terkabul. Dia bekerja berpindah pindah dengan gaji yang sangat kecil, uang gajinya tidak sanggup untuk membayar apartemen hingga ia tinggal di apartemen teman temannya. Meski demikian, Ammar tetap gigih mencari pekerjaan. Ia tetap mencari kesempatan agar bisa mengirim uang untuk keluarganya di Sudan. Bulan pertama berlalu kering, bulan kedua semakin berat... Bulan ketiga hingga tahun tahun berikutnya kepedihan Ammar tidak kunjung berakhir.. Waktu bergeser lamban dan berat, telah lima tahun Ammar hidup berpindah pindah di Kota ini. Bekerja dibawah tekanan panas matahari dan suasana kota yang garang. Tapi amar tetap bertahan dalam kesabaran. Kota metropolitan akan lebih parah dari hutan rimba jika kita tidak tahu caranya untuk mendapatkan uang, dihutan bahkan lebih baik. Di hutan kita masih bisa menemukan buah buah, tapi di kota? Kota adalah belantara penderitaan yang akan menjerat siapa saja yang tidak mampu bersaing. Riyadh adalah ibu kota Saudi Arabia. Hanya berjarak 7 jam dari Dubai dan 10 Jam jarak tempuh dengan bis menuju Makkah. Dihampir keseluruhan kota ini tidak ada pepohonan untuk berlindung saat panas. Disini hanya terlihat kurma kurma yang berbuah satu kali dalam setahun.. Amar seperti terjerat di belantara Kota ini. Pulang ke Sudan bukan pilihan terbaik, ia sudah melangkah, ia harus membawa perubahan untuk kehidupan keluarganya di negeri Sudan. Itu tekadnya. Ammar tetap tabah dan tidak berlepas diri dari keluarganya. Ia tetap mengirimi mereka uang meski sangat sedikit, meski harus ditukar dengan lapar dan haus untuk raganya disini. Sering ia melewatkan harinya dengan puasa menahan dahaga dan lapar sambil terus melangkah, berikhtiar mencari suap demi suap nasi untuk keluarganya di Sudan. Tapi Ammar pun Manusia. Ditahun kelima ini ia tidak tahan lagi menahan malu dengan teman temannya yang ia kenal, sudah lima tahun ia berpindah pindah kerja dan numpang di teman temannya tapi kehidupannya tidak kunjung berubah. Ia memutuskan untuk pulang ke Sudan. Tekadnya telah bulat untuk kembali menemui keluarganya, meski dengan tanpa uang yang ia bawa untuk mereka yang menunggunya. Saat itupun sebenarnya ia tidak memiliki uang, meski sebatas uang untuk tiket pulang. Ia memaksakan diri menceritakan keinginannya untuk pulang itu kepada teman terdekatnya. Dan salah satu teman baik amar memahaminya ia memberinya sejumlah uang untuk beli satu tiket penerbangan ke Sudan. Hari itu juga Ammar berpamitan untuk pergi meninggalkan kota ini dengan niat untuk kembali ke keluarganya dan mencari kehidupan di sana saja. Ia pergi ke sebuah Agen di jalan Olaya- Riyadh, utuk menukar uangnya dengan tiket. Sayang, ternyata semua penerbangan Riyadh-Sudan minggu ini susah didapat karena konflik di Libya, Negara tetangganya. Tiket hanya tersedia untuk kelas executive saja. Akhirnya ia beli tiket untuk penerbangan minggu berikutnya. Ia memesan dari saat itu supaya bisa lebih murah. Tiket sudah ditangan, dan jadwal terbang masih minggu depan. Ammar sedikit kebingungan dengan nasibnya.Tadi pagi ia tidak sarapan karena sudah tidak sanggup lagi menahan malu sama temannya, siang inipun belum ada celah untuk makan siang. Tapi baginya ini bukan hal pertama. Ia hampir terbiasa dengan kebiasaan itu. Adzan dzuhur bergema.. Semua toko, Supermarket, Bank, dan Kantor Pemerintah serentak menutup pintu dan menguncinya. Security Kota berjaga jaga di luar kantor kantor, menunggu hingga waktu Shalat berjamaah selesai. Ammar tergesa menuju sebuah masjid di pusat kota Riyadh. Ia mengikatkan tas kosongnya di pinggang, kemudian mengambil wudhu, memabasahi wajahnya yang hitam legam, mengusap rambutnya yang keriting dengan air. Lalu ia masuk mesjid. Shalat 2 rakaat untuk menghormati masjid. Ia duduk menunggu mutawwa memulai shalat berjamaah. Hanya disetiap shalat itulah dia merasakan kesejukan, Ia merasakan terlepas dari beban Dunia yang menindihnya, hingga hatinya berada dalam ketenangan ditiap menit yang ia lalui. Shalat telah selesai. Ammar masih bingung untuk memulai langkah. Penerbangan masih seminggu lagi. Ia diam. Dilihatnya beberapa mushaf al Qur'an yang tersimpan rapi di pilar pilar mesjid yang kokoh itu. Ia mengmbil salah satunya, bibirnya mulai bergetar membaca taawudz dan terus membaca al Qur'an hingga adzan Ashar tiba menyapanya. Selepas Maghrib ia masih disana. Beberapa hari berikutnya, Ia memutuskan untuk tinggal disana hingga jadwal penerbangan ke Sudan tiba. Ammar memang telah terbiasa bangun awal di setiap harinya. Seperti pagi itu, ia adalah orang pertama yang terbangun di sudut kota itu. Ammar mengumandangkan suara indahnya memanggil jiwa jiwa untuk shalat, membangunkan seisi kota saat fajar menyingsing menyapa Kota. Adzannya memang khas.Hingga bukan sebuah kebetulan juga jika Prince (Putra Raja Saudi) di kota itu juga terpanggil untuk shalat Subuh berjamaah disana. Adzan itu ia kumandangkan disetiap pagi dalam sisa seminggu terakhirnya di kota Riyadh. Hingga jadwal penerbanganpun tiba. Ditiket tertulis jadwal penerbangan ke Sudan jam 05:23am, artinya ia harus sudah ada di bandara jam 3 pagi atau 2 jam sebelumnya. Ammar bangun lebih awal dan pamit kepada pengelola masjid, untuk mencari bis menuju bandara King Abdul Azis Riyadh yang hanya berjarak kurang dari 30 menit dari pusat Kota. Amar sudah duduk diruang tunggu dibandara, Penerbangan sepertinya sedikit ditunda, kecemasan mulai meliputinya. Ia harus pulang kenegerinya tanpa uang sedikitpun, padahal lima tahun ini tidak sebentar, ia sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi inilah kehidupan, ia memahami bahwa dunia ini hanya persinggahan. Ia tidak pernah ingin mencemari kedekatannya dengan Penggenggam Alam semesta ini dengan mengeluh. Ia tetap berjalan tertatih memenuhi kewajiban kewajibannya, sebagai Hamba Allah, sebagai Imam dalam keluarga dan ayah buat anak anaknya. Diantara lamunan kecemasannya, ia dikejutkan oleh suara yang memanggil manggil namanya. Suara itu datang dari speaker dibandara tersebut, rasa kagetnya belum hilang Ammar dikejutkan lagi oleh sekelompok berbadan tegap yang menghampirinya. Mereka membawa Ammar ke mobil tanpa basa basi, mereka hanya berkata "Prince memanggilmu". Ammarpun semakin kaget jika ia ternyata mau dihadapkan dengan Prince. Prince adalah Putra Raja, kerajaan Saudi tidak hanya memiliki satu Prince. Prince dan Princess mereka banyak tersebar hingga ratusan diseluruh jazirah Arab ini. Mereka memilii Palace atau Istana masing masing. Keheranan dan ketakutan Ammar baru sirna ketika ia sampai di Mesjid tempat ia menginap seminggu terakhir itu, disana pengelola masjid itu menceritakan bahwa Prince merasa kehilangan dengan Adzan fajar yang biasa ia lantunkan. Setiap kali Ammar adzan prince selalu bangun dan merasa terpanggil. Hingga ketika adzan itu tidak terdengar, Prince merasa kehilangan. Saat mengetahui bahwa sang Muadzin itu ternyata pulang kenegerinya Prince langsung memerintahkan pihak bandara untuk menunda penerbangan dan segera menjemput Ammar yang saat itu sudah mau terbang untuk kembali ke Negerinya. Singkat cerita, Ammar sudah berhadapan dengan Prince. Prince menyambut Ammar dirumahnya, dengan beberapa pertanyaan tentang alasan kenapa ia tergesa pulang ke Sudan. Amarpun menceritakan bahwa ia sudah lima tahun di Kota Riyadh ini dan tidak mendapatkan kesempatan kerja yang tetap serta gaji yang cukup untuk menghidupi keluarganya. Prince mengangguk nganguk dan bertanya: "Berapakah gajihmu dalam satu bulan?" Amar kebingungan, karena gaji yang ia terima tidak pernah tetap. Bahkan sering ia tidak punya gaji sama sekali, bahkan berbulan bulan tanpa gaji di negeri ini. Prince memakluminya. Beliau bertanya lagi: "Berapa gaji paling besar dalam sebulan yang pernah kamu dapati?" Dahi Ammar berkerut mengingat kembali catatan hitamnya selama lima tahun ke belakang. Ia lalu menjawabnya dengan malu: "Hanya SR 1.400", jawab Ammar. Prince langsung memerintahkan sekretarisnya untuk menghitung uang. 1.400 Real itu dikali dengan 5 tahun (60 bulan) dan hasilnya adalah SR 84.000 (84 Ribu Real = Rp. 184. 800.000). Saat itu juga bendahara Prince menghitung uang dan menyerahkannya kepada Amar. Tubuh Amar bergetar melihat keajaiban dihadapannya. Belum selesai bibirnya mengucapkan Al Hamdalah, Prince baik itu menghampiri dan memeluknya seraya berkata: "Aku tahu, cerita tentang keluargamu yang menantimu di Sudan. Pulanglah temui istri dan anakmu dengan uang ini. Lalu kembali lagi setelah 3 bulan. Saya siapkan tiketnya untuk kamu dan keluargamu kembali ke Riyadh. Jadilah Bilall di masjidku.. dan hiduplah bersama kami di Palace ini" Ammar tidak tahan lagi menahan air matanya. Ia tidak terharu dengan jumlah uang itu, uang itu memang sangat besar artinya di negeri Sudan yang miskin. Ammar menangis karena keyakinannya selama ini benar, Allah sungguh sungguh memperhatikannya selama ini, kesabarannya selama lima tahun ini diakhiri dengan cara yang indah. Ammar tidak usah lagi membayangkan hantaman sinar matahari di siang hari yang mengigit kulitnya. Ammar tidak usah lagi memikirkan kiriman tiap bulan untuk anaknya yang tidak ia ketahui akan ada atau tidak. Semua berubah dalam sekejap! Lima tahun itu adalah masa yang lama bagi Ammar. Tapi masa yang teramat singkat untuk kekuasaan Allah. Nothing Imposible for Allah, Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah.. Bumi inipun Milik Allah,.. Alam semesta, Hari ini dan Hari Akhir serta Akhirat berada dalam Kekuasaan Nya. Inilah buah dari kesabaran dan keikhlasan. Ini adalah cerita nyata yang tokohnya belum beranjak dari kota ini, saat ini Ammar hidup cukup dengan sebuah rumah di dalam Palace milik Prince. Ia dianugerahi oleh Allah di Dunia ini hidup yang baik, ia menjabat sebagai Muadzin di Masjid Prince Saudi Arabia di pusat kota Riyadh. Subhanallah... Seperti itulah buah dari kesabaran. "Jika sabar itu mudah, tentu semua orang bisa melakukannya. Jika kamu mulai berkata sabar itu ada batasnya, itu cukup berarti pribadimu belum mampu menetapi kesabaran karena sabar itu tak ada batasnya. Batas kesabaran itu terletak didekat pintu Syurga dalam naungan keridhaan-Nya". (NAI) "Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar". (Al Fushilat 35) Allahu Akbar! Maha Benar Allah dengan segala Firman Nya,, ^_^,, (Di tulis ulang dari milis sebelah,,) FB August 13, 2011 at 10:42pm

[Migrasi] Ketika bintang telah menghilang di balik awan,,

Yaa Robb,, Bintang2 telah menghilang di balik awan,, Mata insan telah tertidur lelap,, Pintu2 istana maharaja telah terkunci rapat,, Lalu setiap kekasih telah berdua2an dengan kekasihnya,, Dan inilah aku tampil menghadap-MU,, (Munajat cinta Robi'ah Al-Adawiyah) Solo 200411 - 11:16 WIB

[Migrasi] Peran tersembunyi seorang Ayah,, ^_^,,

Bismillah ... Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya….. Akan sering merasa kangen sekali dengan Ibunya. Lalu bagaimana dengan Ayah? Mungkin karena Ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Ayah-lah yang mengingatkan Ibu untuk menelponmu? Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Ayah bekerja dan dengan wajah lelah Ayah selalu menanyakan pada Ibu tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian? Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil… Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Ayah mengganggapmu bisa, Ayah akan melepaskan roda bantu di sepedamu… Kemudian Ibu bilang : “Jangan dulu Ayah, jangan dilepas dulu roda bantunya” , Ibu takut putri manisnya terjatuh lalu terluka…. Tapi sadarkah kamu wahai anak perempuan ? Bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA. Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Ibu menatapmu iba. Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”. Tahukah kamu wahai anak perempuan, Ayah melakukan itu karena Ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi? Saat kamu sakit pilek, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : “Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”. Berbeda dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut ( walau tidak jarang terjadi kebalikannya )… Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu. Ketika kamu sudah beranjak remaja putri… Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”. Tahukah kamu anak perempuan, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu? Karena bagi Ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga. Setelah itu kamu marah pada Ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu… Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Ibu… Tahukah kamu anak perempuan , bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, bahwa Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu? Ketika saat seorang pria mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia… Ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu. Sadarkah kamu anak perempuan , kalau hati seorang Ayah merasa cemburu? Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir… Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut… Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Ayah akan mengeras dan Ayah memarahimu… Sadarkah kamu wahai anak perempuan , bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Ayah akan segera datang? “Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Ayah” :( Setelah seorang anak perempuan lulus SMA, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti… Tapi toh Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginannya. Ketika kamu menjadi gadis dewasa…. Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain… Ayah harus melepasmu di bandara. Tahukah kamu bahwa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu wahai anak perempuan ? Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati… Padahal Ayah ingin sekali menangis seperti Ibu dan memelukmu erat-erat. Tapi yang seorang Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”. Ayah melakukan itu semua agar putrinya KUAT… kuat untuk pergi dan menjadi dewasa. Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah. Beliau pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain. Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan… Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : “Tidak…. Tidak bisa!” Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Ayah belikan untukmu”. Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum? Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana… Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”. Sampai saat seorang teman Pria-mu datang ke rumah dan meminta izin pada Ayah untuk mengambilmu darinya. Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin. Karena Ayah tahu… Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti. Dan akhirnya… Saat Ayah melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Pria yang di anggapnya pantas menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia… Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu seorang Ayah pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis? … karena sangat berbahagia, kemudian Ayah berdoa…. Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata: “Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik… Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik… Bahagiakanlah ia bersama suaminya…” Setelah itu Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk… Dengan rambut yang telah dan semakin memutih… Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya… Ayah telah menyelesaikan tugasnya…. Ayah, Ayah, Ayah, atau Abah kita… Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat… Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis… Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu… Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal… Wahai anak perempuan maka doakan dan sayangi pula Ayahmu yang kelak renta, setelah Ibumu … Postingan Pak Bayu di milis dari http://www.facebook.com/profile.php?id=100001083199693 Dan ketika aku sampai disini pada hari ini,, dengan bangga ku katakan,, ini semua karenamu Bah,, ^_^,, Semakin lama aku semakin tau, apa yang ku protes waktu kecil dulu tentang ayahku, ternyata menjadi sangat bermanfaat buat aku,, love u Ba,, Tugasmu g akan pernah selesai, karena engkaulah sandaran buat aku, selamanya,, ^_^',, Dan semua yg kuperoleh disini, walau aku g bisa melihat senyummu hari itu, semua ku dedikasikan untukmu,, Tunggu aku di rumah Ba,, ^_^,, WA2 - KDSE 02 April 2011 01:47 PM

[Migrasi] Lagi2, nikmat Tuhan yang manakah yang bisa kamu dustakan??

Hari ini, dimulai dengan bismillah dan sholawat dan diikuti dengan berkali2nya terucap dalam hatiku “Fabiayyi a laa I robbikumaa tukadzzibaan” aku ingin sedikit berbagi cerita,, Teringat beberapa tahun lalu saat KP di PT. PETROKIMIA Gresik, seorang pekerja disana yang sempet ngobrol2 banyak ma aku menyampaikan 2 hal yang memang saat mendalam banget buat aku dan terus terngiang sampe hari ini, bahkan jadi sebagian moto hidup juga,, “Sekeras apa kau melemparkan bola ke dinding, bola itu akan kembali lagi kea rah kita dengan cara yang sama”,, Mungkin bagi para fisikawan hal ini g bisa diterima,, tapi bagiku kalimat sederhana dari orang yang sederhana ini seperti memberi pelajaran buatku,, Sederhananya “Kalau g mau dicubit ya jangan nyubit,,” atau “Apa yang kita tanam, itulah yang akan kita tuai,,” Yang kedua, dengan begitu yakinnya, beliau berkata setelah bercerita tentang pengalaman hidupnya,, “Yakinlah, apa yang pernah kita impikan saat kecil, pasti akan menjadi kenyataan suatu saat nanti, walau mungkin sedikit menyimpang, bahkan mungkin saat kita sudah tidak lagi memimpikannya,, Coba renungkan, dan suatu saat kamu akan berkata bahwa apa yang saya bilang ini benar,,” Aku waktu itu cuma bisa merasakan kekuatan keyakinannya,, Tapi belum bisa menemukannya,, Tapi setelah merenung, dan flashback ke kehidupanku selama ini, ucapan subhanallah terus2an meluncur dari hatiku saat menyadari satu demi satu impianku terpenuhi,, Demi ALLAH aku berani berkata, memang g ada nikmat ALLAH yang bisa kita dustakan,, Dan inilah cara ALLAH mengabulkan doa hamba-NYA,,” Mungkin lebih dari 20 tahun lalu, hanya karena lagu yang selalu dinyanyikan mamaku, yang bahkan sekarang ini cuma tersisa sebait dari lagi itu, aku bisa membentuk cita2ku, jadi insinyur,, Sama sekali g terbayangkan aku bisa menjadi seorang insinyur,, Bahkan saat usiaku menginjak 16 tahun, aku berhenti bermimpi untuk menjadi seorang engineer (karena suatu alasan yang memang harusnya aku g bisa menempuh jalanku sekarang ini),, Tapi, lihatlah cara ALLAH mencintai hamba-NYA,, Aku, bagaimanapun sekarang,, bagaimanapun bentuknya,, walaupun belum ada kontribusiku dalam dunia engineering,, Aku, subhanallah, 20 tahun dari waktu itu, berdiri sebagai seorang engineer,, Sama sekali bukan karena aku,, ini semua MIN FADHLI ROBBIY,, Inilah kasih sayang ALLAH terhadap hani kecil,, Inilah pengabulan doa dari orang tuaku,, Semoga apa yang kudapat sekarang ini bermanfaat dunia akhirat,, untuk agamaku dan negaraku,, untuk keluargaku dan diriku,, Satu pembuktian,, ^_^,, Lagi satu contoh,, Dulu saat aku kecil, sekitar usiaku 6 atau 7 tahun aku tergila2 banget ma yang namanya computer,, Sampe buat keyboard dari kardus, dan layarnya TV rusak,, Pokoknya pura2 ngetik,, Pura2 smart mengoperasikan computer,, Sambil ngiler dalam hati, kapaaaaan aku bisa punya computer,, Alhamdulillah, 3 atau 4 tahun setelahnya aku tanpa meminta pada siapapun, tanpa memberitahukan keinginanku ini pada siapapun, tiba2 dihadiahi computer oleh pamanku,, Sungguh, hati pamanku g akan tergerak klo bukan ALLAH yang menggerakkan,, Lagi2, hadzaa min fadhliy robbiy,, Setelah punya computer, dan tau ada makhluq bernama laptop, jadi ngiler lagi,, Pengeeen banget waktu itu,, Dari umur 14 tahun rasanya,, Diam2 aku simpan lagi keinginanku, sambil sekali2 berdoa ala kadarnya,, “ Ya ALLAH, kapan ya aku punya laptop,,” Dan lagi2, tanpa disangka, bertahun2 kemudian aku bisa beli laptop,, Dan masih banyak lagi hal2 seperti ini dalam hidupku,, Bukan Cuma itu,, Dan semuanya sama sekali bukan karena aku berusaha, tapi ALLAH lah yang memberikannya untukku,, Subhanallah,, Sering kali aku terharu,, G percaya,, Termasuk saat menuliskan ini, aku baru saja mendapat satu lagi impian kecilku,, ^_^,, Makasih ya ALLAH,, ^_^,, Dan aku benar2 percaya,, Doa orang tuaku akan selalu bergema, dan Insya ALLAH sebentar lagi keinginan2 besarku akan terpenuhi,, selangkah lagi,, ^_^,, Tentunya klo ALLAH menghendaki,, Bismillah,, Disini aku Cuma pengen bilang, jangan pernah berhenti bermimpi, dan berusaha mewujudkannya,, Demi ALLAH, ALLAH g akan merubah nasib suatu kaum kecuali dia berusaha mengubah nasibnya sendiri,, ^_^,, Itu janji ALLAH,, Dan bisa jadi mimpi itulah yang jadi motivasi kita untuk terus melangkah di hari esok, bagaimanapun keadaannya,, So, terus bermimpi, terus berdoa, terus berusaha,, Allah g pernah tidur,, Dan yang terakhir, aku meminta ampun pada ALLAH dan memohon semoga semua ini bukan istidraj-NYA,, 503 WA3-KDSE UTM Skudai, Johor 160211; 09:52 PM

[Migrasi] I'm still a little Hani,, :D

So embarrassing,, Niatnya nganter temen ke rumah sakit,, eh malah aku yang pingsan,, Hahaha,, --- Hari ini aku bangun kesiangan,, Bukan kesiangan, tapi emang sengaja bangun siang,, :D Secara ini hari terakhir libur,, Besok dah Senin, kembali ke aktivitas semula,, :D Niat mau ngabisin seharian di perpus,, Cuma entah ni hidung g bisa diajak kerja sama,, Alergi tiba2 kambuh,, Klo dah gini aku biasanya males ngapa2in sampe bersin2ku reda,, Alhasil sampe jam 11:30 aku belum keluar juga,, Sibuk dengan bersin2,, Sibuk dengan nyetrika,, dll yang g penting,, Baru mau siap2 pergi, tiba2 telpku yang g kupake bordering,, Biasanya ku males angkat,, Soalnya no itu yang tau cuma 2 orang, dan yang lain yang telp ke situ selalu salah sambung,, Sehari bisa 2-3 kali,, Cuma, aku yang sebenernya dah keluar kamar, kedengeran telp itu bordering keras banget, tiba2 aku balik ku angkat,, “Haloo,, Awak ada teman nama Elaf ya,, Awak boleh tak tolong datang sini,, Teman awak accident,, Cepat ya,, Awak kena cepat datang ni!!!” Wew,, Jantung rasanya pindah kedudukan ke sebelah ginjal,, Kwaget,, Secara Elaf tu sahabat terbaikku disini,, Bahkan saudaraku,, Secepat kilat ku ganti bajuku,, Bodo amat apa yang kupake,, Kusut apa g aku juga g tau,, Yang aku tau, aku harus segera ke tempat Elaf,, I wonder what happen with her,, Takut,, Bener2 g bisa nafas rasanya,, Panik setengah mati,, Secepat kilat ku loncat ke motorku,, Bismillah,, Secepat kilat dengan kecepatan yang entah berapa ku pacu motorku,, Sampai di Kolej Elaf, yang kebetulan sedikit jauh dari tempatku, ku ketemu temen senegaranya,, “What happen?” Katanya: “Just go to her room,,” Kaget setengah mati, ternyata elaf kepalanya berdarah2,, pelipisnya robek,, G bisa ngomong aku,, Cuma nangis,, Alhamdulillah bukan seperti yang kubayangkan,, Sebenernya g separah yang kubayangkan,, Cuma mungkin aku terlalu kaget,, Shock,, Jadinya energiku terkuras,, Mungkin,, Hehehe,, Katanya dia tiba2 pusing + pingsan,, Mungkin darah tingginya kambuh,, atau mungkin karena “kelaparan”,, Ku paksa dia ke rumah sakit,, Bodo amat,, Hari ini aku g bakal dengerin dia,, Akhirnya pergi juga dia ke Rumah Sakit,, Aku, Elaf, 4 orang cewek Sudan dan 5 cowok Sudan,, Sampe disana, lagi2 ketemu Dokter yang nyebelin,, $$%$^&%*&^(* Tuh Dokter pikir kita yang dateng kesana itu bego apa,, or apa dia pikir kita g bisa ngomong,, Ya pengen tau donk apa yang terjadi ma kita (or temen kita),, Bukan cuma maen kasih obat,, Ya emang sih obatnya bener,, Tapi kan perlu explanation Dok,, Pengen tau kenapa,, So boleh jaga kondisi,, Swebeeeelll,, >_ Akhirnya ku tanya si Dokter itu,, Kenapa sebenernya Elaf,, Gimana tekanan darahnya,, Dia bilang gpp,, Males ngomong ma si Dokter itu dan juga karena Elaf harus ke ruang lain buat bersihin lukanya ku tinggal Dokter itu,, Aku, Elaf dan ke-4 cewek Sudan itu,, Tapi g boleh masuk ke ruangan itu,, Ternyata lukanya itu perlu di jahit,, Huaaa,, Jantung yang dah mulai kembali normal, balik lagi ke sebelah ginjal,, Astaghfirullah,, Kher Insya ALLAH,, kataku dalam hati,, Si Elaf bingung mungkin,, Jahitan? Kaya’ apa? Apa bekasnya bisa hilang? Bla.. bla.. bla.. Terjadilah percakapan segi entah berapa,, Bahasa Melayu, Arab, Inggris jadi satu,, Sepuat jahit menjahit luka,, dll,, Alhasil, aku tiba2 pusing se pusing2nya,, Aku ngerasa mau pingsan,, Akhirnya kutinggalkan mereka yang ribet sendiri,, Aku terduduk,, bertahan,, “Jangan pingsan Hani,, jangan pingsan,, Kau kuat,, Yaa Latiif,, Ya Latiiff,,” Pengen keluar dari ruangan itu,, Cuma badan dah g kuat,, Dan akhirnya………. Aku pingsan,, Hahahahahahahahahaha,, Yakiiiiiinnn klo inget kejadian ini tadi jadi ketawa sendiri,, Elafnya gpp aku yang pingsan,, Soooooooooooooooo embarrassing,, Sadar2, semua dah berkerumun di sekitarku,, Termasuk si Elaf,, Hahaha,, Seolah2 aku yang sakit,, Tempat yang seharusnya buat Elaf, jadi aku yang disana,, Beneran dech geli,, Wkwkwkwk,, Parahnya, aku kesulitan explain ke mereka klo ini cuma gara2 aku g kuat emang ma yang namanya rumah sakit dan segala sesuatu yang ada di dalamnya,, Benci,, G tau apa bahasa inggrisnya,, Hahaha,, Jadinya situasi berbalik,, mereka malah mengkhawatirkan aku daripada Elaf,, “It’s ok,, I’m really okhay,, It’s just about I’m a little bit scary about hospital stuff,, ^_^” Kembali ke masalah Elaf,, Aku masih panik gimana Elaf,, Tapi akhirnya dia memutuskan buat jahit lukanya disana,, Bismillah,, Aku g sanggup liat,, Daripada aku pingsan lagi,, Alhamdulillah sekarang dah aman,, Cuma, mungkin dia marah ma aku,, Aku jenis orang yang khawatiran banget,, Apalagi ma sahabatku,, Cuam dia jenis orang yang easy going,, So kesannya aku jadi annoying buat dia,, Ku paksa makan g mau,, Jadilah dia minum 4 obat tanpa makan,, Kher Insya ALLAH,, Dah g bisa maksa,, + juga aku dah setengahnya di usir,, :p Soalnya bawel,, So aku pulang,, dengan perjanjian aku bakal jemput dia jam 7 buat makan,, --- Jadi ternyata penyakit trauma rumah sakit dan segala sesuatu yang ada di dalamnya, termasuk dokter2nya belum hilang juga,, Aku kira dah segede gini dah g ada pingsan2an lagi klo ke rumah sakit,, Apalagi waktu di Indonesia kemaren aku hidup di Rumah Sakit,, menghadapi segala sesuatu tanpa pingsan,, Saat Baba (Ayah) operasi,, Mungkin karena saat itu aku cuma berfikir aku harus kuat karena aku harus menguatkan adik2ku,, Aku menangis,, Tapi aku g pingsan,, Dan yang kedua waktu jaga Nenek ku yang sakit (sampai beliau meninggal), dengan segudang alat ditubuhnya yang entah apa,, Tapi ternyata waktu itu aku Cuma pura2 saja,, Sebetulnya semuanya masih sama saat dulu,, Saat aku pingsan setiap kali datang ke rumah sakit,, I’m still a little hani,, :D Ternyata mungkin ada sisi kanak2 kita yang g bisa hilang,, Ketakutan yang berdasar,, Yang kebawa sampe kita besar,, ^_^,, At the end, I just want to say to myself: “Be strong Gal,, Ke depannya dunia ini akan semakin berat dan berat,, Walaupun janji ALLAH akan nyata,, Inna ma'al 'usriy yusroo,, Bismillah,, ^_^ ,,“ Danau UTM, Skudai, Johor 060211 07:06 PM

[Migrasi] Tuhan,, Aku tahu Engkau Maha Tahu,, ^_^,,

Tuhan,, Aku tahu Engkau tahu,, Bahkan Maha Tahu,, Tapi Tuhan,, Aku ingin mengadu,, Tuhan,, Aku tahu tak seharusnya aku bertanya,, Dan aku memang mencoba tak bertanya,, Tapi Tuhan,, Hatiku tetap bertanya-tanya,, Tuhan,, Aku tahu seharusnya aku menerima,, Dan aku memang menerima,, Tapi Tuhan,, Ada yang ingin aku tahu,, Tuhan,, Hanya satu pintaku kini,, Hapuslah tanda tanya besar dalam hatiku,, Buatlah aku berhenti bertanya-tanya,, Buatlah aku hanya bisa menerima,, Segala apa yang menjadi ketentuan-MU,, Karena ketentuan-MU itulah yang terbaik untukku,, ^_^,, Catatan kecil hati yang tak ingin bertanya,, Faidzaa 'azamta, fa tawakkal 'alallah,, ^_^,, FB October 22, 2010 at 9:25pm

[Migrasi] Gambar di cermin retak itu bukan AKU!!!!

Aku mencoba amnesia,, Melupakan semua tentang kamu dan dia,, Tentang mereka,, Aku mencoba keras untuk lupa,, Dengan hari-hari itu,, Dengan penantian itu,, Tentang habisnya waktuku,, Aku berusaha keras,, Untuk tak lagi peduli akan sebuah rasa,, Sebuah harap,, Sebuah kepercayaan,, Aku mencoba terus bangkit,, Mengobati kepingan retak hatiku yang semakin retak,, Menghilangkan guratan2 besar disekitar hatiku,, Aku terus dan terus berkata,, Berteriak pada hatiku yang mulai rapuh,, Bahwa Tuhan menciptakanku di atas kesempurnaan-NYA,, Dan gambar di cermin retak itu bukan AKU!!!! [Pesan untuk diri: Bercerminlah,, Jika fisikmu cantik percantiklah dengan akhlaqmu,, Dan jika fisikmu buruk, jangan kau perburuk dengan akhlaqmu,, ^_^,] Kampus UMS 190910 13:15 WIB

[Migrasi] Aku mulai belajar berbohong,,

Aku mulai belajar berbohong,, Aku baik2 saja,, Itu bohong,, Aku kuat,, Itu bohong,, Aku tak pernah menangis,, Itu bohong,, Aku tak kesepian,, Itu bohong,, Aku tak baik2 saja,, Aku tak kuat,, Aku selalu menangis,, Dan aku kadang merasa kesepian,, Jangan salahkan aku saat aku berbohong,, Aku pun sepertimu pada akhirnya,, Aku belajar itu semua darimu,, Bagaimana kau sembunyikan air matamu dengan kebohonganmu,, Bagaimana kau yang selalu berbohong saat berkata kau baik2 saja,, Bagaimana kau memberikan selimutmu untukku saat kau sendiri begitu kedinginan,, Bagaimana kau menyuapiku saat kau sendiri kelaparan,, Bagaimana kau membiarkanku pergi mengejar mimpiku, walau sebenarnya kau kesepian,, Kau yang mengajariku,, Dan karenamu, sekarang aku menjadi seorang pembohong,, Sekarang aku tak lagi jujur,, Aku mulai belajar berbohong berbohong,, Kusembunyikan isakku ditengah senyumku,, Kusembunyikan sepiku ditengah tawaku,, Kusembunyikan ketakutanku ditengah kata2ku,, Aku hanya berpura2,, Hanya berbohong,, Sesungguhnya aku masih ingin berada didekapmu,, Menangis dipangkuanmu,, Mengeluh padamu,, Tapi aku berbohong padamu,, Karena hanya itu yang bisa ku lakukan,, Jangan pernah salahkan aku,, Karena aku akan selalu dan selalu berbohong padamu nantinya,, Sama persis sepertimu,, Untuk sekedar membuatmu berhenti khawatir,, Sekedar membiarkanmu tidur nyenyak malam ini,, Maafkan aku,, Atas kebohonganku hari ini dan hari2 selanjutnya,, WA2-503 KDSE UTM Skudai 31012011, 09:59 PM Dedicated for my beloved Mama,, Just wait a little bit longer,, I’ll definitely comeback soon and bring ur smile,, Insya ALLAH,, ^_^,,

[Migrasi] [Catatan Hati] Jika nanti,, ^_^,,

Yaa Robb,, Jika nanti kau kirimkan seseorang yang jatuh cinta padaku,, Buatlah kecintaannya itu karena-MU,, Bukan karena fisikku yang tak seberapa,, Pun karena sifatku yang tak sempurna,, Karena fisikku akan hancur dimakan usia,, Dan sifatku mungkin akan berubah,, Semudah ku balikkan telapak tangan,, Yaa Robb,, Jika nanti KAU tetapkan sampai masanya,, Jadikanlah kecintaannya pada-MU,, Membuat aku tergila2 padanya,, Dan membuatku semakin ingin dekat dengan-MU,, Yaa Robb,, Jika nanti sampai masanya,, Buatlah kecukupan ada di antara kami,, Sehingga aku akan cukup atas dirinya,, Walau hanya dengan satu senyuman,, Dan dia akan ridho padaku,, Walau hanya dengan sebuah pandangan,, Yaa Robb,, Jika nanti aku sampai kesana,, Jadikanlah Iman ada di tengah2 kami,, Sehingga saat kapal kami akan karam,, Kami akan tetap saling berpegangan erat,, Mempertahankan pijakan kami,, Di atas ridho yang telah KAU berikan,, Yaa Robb,, Jika nanti kau datangkan,, Jadikanlah aku wanita yang tak tergila oleh kilaunya dunia,, Sungguh,, Aku hanya mengharap dia mengajarkanku cara menjadi sebaik2 hamba,, Sampai ENGKAU ridho,, Bukan emas, pun permata yang ku inginkan darinya,, Yaa Robb,, Jika nanti sampai waktunya,, Tolong biarkan aku selalu disampingnya,, Di saat sesusah apapun dia,, Biarkan aku terus menjadi sandarannya,, Dan jangan robohkan tubuh lemahku ini,, Agar dia bisa tetap terus bersandar,, Yaa Robb,, Jika nanti masa itu datang akhirnya,, Tetapkanlah niatku untuk mengabdi padanya,, Bukan karena cintaku padanya semata,, Tapi demi pengabdianku pada-MU,, Demi menggapai ridho-MU,, Yaa Robb,, Jika nantinya KAU akhiri semua,, Akhirilah dengan maut,, Dan buatah ia ridho padaku,, Dan kelak dia akan berkata pada-MU,, “Ya Robb, aku ridho atasnya,,” Sehingga ENGKAU pun akan ridho atasku,, Yaa Robb,, Dan jika nanti memang habis masanya,, Jangan jadikan ini ikatan dunia saja,, Biarkan aku menjadi sesempurna bidadari di matanya,, Sehingga dia akan terus memanggil namaku di sana,, Walau 1000 bidadari mengelilinginya,, Yaa Robb,, Jika ini memang nyata nantinya,, Aku ingin dia menyempurnakan kekuranganku,, Sehingga nanti semua bidadari-MU akan cemburu padaku,, Yang KAU izinkan berdampingan dengan dirinya,, Yang bisa menyempurnakan segala kekuranganku,, Yaa Robb,, Sepenuhnya aku tahu,, Aku seorang wanita yang penuh nista,, Tapi aku tak pernah putus asa atas rahmat-MU,, Dan aku percaya pintu taubat-MU selalu terbuka,, Sambutlah aku di pintu-MU ya Robb,, Ampuni aku,, Terimalah aku,, Dan bimbinglah aku,, Amin Yaa Robbal ‘alamiinn,, ^_^‘,, Lab, N15-UTM Skudai, Johor 16062010 11:40 AM

[Migrasi] [Just for sharing,,] Mengapa Yahudi Pintar??

Bangsa Yahudi adalah salah satu bangsa yang menguasai dunia karena kecerdasan dan kelicikannya baik dari segi sains, bisnis, maupun teknologi. Allah Ta'ala memang telah menganugrahkan kepada bangsa Yahudi suatu kelebihan berupa otak yang cemerlang. Dan sungguh sangat menarik mengetahui kenapa orang Yahudi begitu pintar dan mempunyai kelebihan dibanding bangsa-bangsa lain di atas dunia ini. Tentu saja dalam hal ini hanyalah sebatas kelebihan dalam hal urusan keduniawian. .. Berikut ini sebuah artikel yang akan memaparkan sedikit sebab dari fenomena kelebihan mereka ini. Marilah kita simak dengan seksama artikel di bawah ini, kemudian membahasnya bersama di kolom komentar dan jangan lupa mari kita SHARE / BAGIKAN agar saudara-saudara kita juga mempunyai kesempatan membaca artikel berharga ini. --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Artikel Dr Stephen Carr Leon patut menjadi renungan bersama. Stephen menulis dari pengamatan langsung. Setelah berada 3 tahun di Israel karena menjalani housemanship dibeberapa rumah sakit di sana. Dirinya melihat ada beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan tesisnya, yaitu: "Mengapa Yahudi Pintar?" Ketika tahun kedua, akhir bulan Desember 1980, Stephen sedang menghitung hari untuk pulang ke California, terlintas di benaknya, apa sebabnya Yahudi begitu pintar? Kenapa tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri? Maka Stephen tergerak membuat tesis untuk Phd-nya. Sekadar untuk Anda ketahui, tesis ini memakan waktu hampir delapan tahun. Karena harus mengumpulkan data-data yang setepat mungkin. *Persiapan Melahirkan* ---------------------------- Marilah kita mulai dengan persiapan awal melahirkan. Di Israel, setelah mengetahui sang ibu sedang mengandung, sang ibu akan sering menyanyi dan bermain piano. Si ibu dan bapak akan membeli buku matematika dan menyelesaikan soal bersama suami. Stephen sungguh heran karena temannya yang mengandung sering membawa buku matematika dan bertanya beberapa soal yang tak dapat diselesaikan. Kebetulan Stephen suka matematika. Stephen bertanya, "Apakah ini untuk anak kamu?" Dia menjawab, "Iya, ini untuk anak saya yang masih di kandungan, saya sedang melatih otaknya, semoga ia menjadi jenius." Hal ini membuat Stephen tertarik untuk mengikut terus perkembangannya. Kembali ke matematika tadi, tanpa merasa jenuh si calon ibu mengerjakan latihan matematika sampai genap melahirkan. *Cara Makan* ----------------- Hal lain yang Stephen perhatikan adalah cara makan. Sejak awal mengandung dia suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan. Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak didalam kandungan. Ini adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung. menjadi semacam kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak ikan. Ketika diundang untuk makan malam bersama orang orang Yahudi. Begitu Stephen menceritakan, "Perhatian utama saya adalah menu mereka. Pada setiap undangan yang sama saya perhatikan, mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau fillet),"ungkapnya. Biasanya kalau sudah ada ikan, tidak ada daging. Ikan dan daging tidak ada bersama di satu meja. Menurut keluarga Yahudi, campuran daging dan ikan tak bagus dimakan bersama. Salad dan kacang, harus, terutama kacang badam. Uniknya, mereka akan makan buah buahan dahulu sebelum hidangan utama. Jangan terperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi Anda akan dihidangkan buah buahan dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan menyebabkan kita merasa ngantuk. Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah. *ROKOK* ------------ Di Israel, merokok adalah tabu, apabila Anda diundang makan dirumah Yahudi, jangan sekali kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka. Menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka. Menurut ilmuwan di Universitas Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak ( bodoh). Suatu penemuan yang dari saintis gen dan DNA Israel. Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah buahan bersama kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan (code oil lever). Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata rata mereka memahami tiga bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris. Sejak kecil mereka telah dilatih bermain piano dan biola. Ini adalah suatu kewajiban. Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar. Ini menurut saintis Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak. Tak heran banyak pakar musik dari kaum Yahudi. *1 - 6 SD* ------------ Seterusnya, di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan Stephen, "Perbandingan dengan anak anak di California, dalam tingkat IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun kebelakang!! !" katanya. Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari. Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara. *Sekolah Menengah - Perguruan Tinggi* ------------------------------------------------ Selanjutnya perhatian Stephen ke sekolah tinggi (menengah). Di sini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius. Apa lagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi. Satu lagi yg di beri keutamaan ialah fakultas ekonomi. Saya sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi. Di akhir tahun di universitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Mereka harus memperaktekkannya. Anda hanya akan lulus jika team Anda (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta! Anda terperanjat? Itulah kenyataannya. Kesimpulan, pada teori Stephen adalah, melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah keharusan.. Tentunya bukan perkara yang bisa diselesaikan semalaman. Perlu proses, melewati beberapa generasi mungkin? *PENDIDIKAN ANAK DI PALESTINA* ------------------------------------------- Kabar lain tentang bagaimana pendidikan anak adalah dari saudara kita di Palestina. Mengapa Israel mengincar anak-anak Palestina. Terjawab sudah mengapa agresi militer Israel yang biadab dari 27 Desember 2008 kemarin memfokuskan diri pada pembantaian anak-anak Palestina di Jalur Gaza. Seperti yang kita ketahui, setelah lewat tiga minggu, jumlah korban tewas akibat holocaust itu sudah mencapai lebih dari 1300 orang lebih. Hampir setengah darinya adalah anak-anak. Selain karena memang tabiat Yahudi yang tidak punya nurani, target anak-anak bukanlah kebetulan belaka. Sebulan lalu, sesuai Ramadhan 1429 Hijriah, Ismali Haniya, pemimpin Hamas, melantik sekitar 3500 anak-anak Palestina yang sudah hafidz al-Quran. Anak-anak yang sudah hafal 30 juz Alquran ini menjadi sumber ketakutan Zionis Yahudi. "Jika dalam usia semuda itu mereka sudah menguasai Alquran, bayangkan 20 tahun lagi mereka akan jadi seperti apa?" demikian pemikiran yang berkembang di pikiran orang-orang Yahudi. Tidak heran jika-anak Palestina menjadi para penghafal Alquran. Kondisi Gaza yang diblokade dari segala arah oleh Israel menjadikan mereka terus intens berinteraksi dengan al-Qur'an. Tak ada main Play Station atau game bagi mereka. Namun kondisi itu memacu mereka untuk menjadi para penghafal yang masih begitu belia. Kini, karena ketakutan sang penjajah, sekitar 500 bocah penghafal Quran itu telah syahid. Perang panjang dengan Yahudi akan berlanjut entah sampai berapa generasi lagi. Ini cuma masalah giliran. Sekarang Palestina dan besok bisa jadi Indonesia. Bagaimana perbandingan perhatian pemerintah Indonesia dalam membina generasi penerus dibanding dengan negara tetangganya. Ambil contoh tetangga kita yang terdekat adalah Singapura. Contoh yang penulis ambil sederhana saja, Rokok. Singapura selain menerapkan aturan yang ketat tentang rokok, juga harganya sangat mahal. Benarkah merokok dapat melahirkan generasi "Goblok!" kata Goblok bukan dari penulis, tapi kata itu sendiri dari Stephen Carr Leon sendiri. Dia sudah menemui beberapa bukti menyokong teori ini. "Lihat saja Indonesia," katanya seperti dalam tulisan itu. Jika Anda ke Jakarta, di mana saja Anda berada, dari restoran, teater, kebun bunga hingga ke musium, hidung Anda akan segera mencium bau asak rokok! Berapa harga rokok? Cuma US$ .70cts !!! "Hasilnya? Dengan penduduknya berjumlah jutaan orang berapa banyak universitas? Hasil apakah yang dapat dibanggakan? Teknologi? Jauh sekali. Adakah mereka dapat berbahasa selain dari bahasa mereka sendiri? Mengapa mereka begitu sukar sekali menguasai bahasa Inggris? Apakah ini bukan akibat merokok? Anda fikirlah sendiri?" Majalah Sabili (Copas dari: http://kekekun.multiply.com/journal/item/13/Kenapa_Yahudi_Pintar) FB June 12, 2010 at 8:28pm

[Migrasi] Ikatlah ontamu, kemudian bertawakkallah!

Cerita ini membuat aku geleng2 kepala pagi ini,, ALLAH menunjukkan padaku melalui tulisan seorang Dokter ini,, Inilah yang akan terjadi kalau ALLAH SWT berkehendak,, Seperti yang aku tulis pada tulisan sebelumnya, kitalah si pembuat rencana, tapi ALLAH SWT lah penentunya,, sebesar apa usaha manusia, tetap saja semuanya harus kita serahkan pada ALLAH,, Semoga kisah ini bisa menjadi peajaran buat saya pribadi, dan semua yang nyempetin baca tulisan ini,, ----------------------------------------------------------------------------- Juli 2007 saya di tugaskan di RS KOJA Jakarta Utara,suatu rumah sakit dengan type B, sekelas RS kota madyalah. Berdasar cerita sebelum saya, Kalo Jakarta selatan kota borjuis, tempat segala kesenangan baik halal maupun haram di gelar. Berbeda dengan Jakarta Utara yang merupakan daerah pelabuhan, tempat bongkar muat barang berat , sehingga tidak heran kalo tiap hari truk tronton bermuatan besar selalu berlalu lalang, kita banyak jumpai para pegawai berlalu lalang angkat barang berat, namun enaknya seperti yg lain banyak kita dapatkan barang murah disini, seperti ikan laut dengan berbagai jenis dan harga yang terjangkau. Pasien yg dikirim ke rumah sakit kebanyakan kasus kecelakaan lalu lintas atau kecelakaan kerja, dan yg datang pun biasanya kondisinya parah, karena lalu lintas yg begitu padat dan berat. Seperti biasa, saya berangkat dari rumah ke RS dengan motor shogun biru butut saya, tanpa ngebutpun 30 menit sudah sampai, jam 7.00 biasanya saya sudah sampai dan langsung menuju kantin pojok parkir. Penjualnyapun sudah familiar dengan saya, tanpa perlu memesanpun penjualnya sudah tahu, dia langsung menyiapkan sarapan kesukaan saya, soto daging sapi dengan bergedel, di tambah teh manis, wah benar-benar maknyuss,, Setelah selesai baru pergi ke poliklinik, biasanya saya memeriksa pasien dulu di poliklinik baru masuk ruang operasi, di poliklinik sudah menunggu para dokter muda dari fak. kedokteran univ. swasta di Jakarta, “wah jadi dosen lagi nih, ngajar para dokter muda” batin saya… Kira-kira jam 9 pagi, HP saya berdering, ”lah ini baru dering yg bener,berdering pas jam kerja hehehe.” “Dok ada pasien di IGD,,” "Oo yaa, saya segera kesana bos,,” kata saya kepada perawat IGD. Di IGD saya ditunjukkan laki-laki 25 th, mengeluh nyeri di kaki kirinya, ”Vital sign” teriak saya, Seorang dokter muda menghampiriku, “tekanan darah 120/80 ,respirasi 22,nadi 88,temperature 37” , kata dokter muda. “oh keadaan umum stabil” pikir saya,, Setelah saya periksa keseluruhan dengan seksama sambil melihat hasil radiologi, saya dapatkan patah tulang kering, namun saya tidak merasakan denyut nadi kakinya , "Wah gawat nih…", pikir saya,, "Gimana pak ceritanya?" tanya saya. "Begini pak, waktu saya masukkan barang2 ke lift barang kaki saya nyandar dan masuk kelift, tapi tiba-tiba lift nya nutup dan jalan ke bawah, kaki saya terjepit, tidak bisa di keluarkan, baru kira – kira satu jam kaki saya baru bisa dikeluarkan dan sudah tidak bisa digerakkan, terus langsung saya bawa kesini Dok." Dari pemeriksaan saya tadi saya temukan ada pembuluh darah besar yang putus dan harus segera dioperasi dan di sambung untuk menyelamatkan kakinya, kalo berdasarkan cerita bapak tadi waktunya baru 1 jam, golden periode untuk menyelamatkan tungkai batasnya 8 jam. "Wah masih ada kesempatan nih..." pikir saya "Bapak dari hasil pemeriksaan saya, di tungkai kaki kiri bapak ada tulang yang patah, tapi itu bukan menjadi masalah utama, yg menjadi problem utama adalah ada pembuluh darah besar yang tugasnya mensuplai tungkai kaki putus, dan harus segera dioperasi untuk di sambun.Bapak sudah betul karena segera ke rumah sakit, karena batas waktunya Cuma 8 jam,soalnya kalo lebih dari 8 jam kaki bapak sudah tidak bisa diselamatkan lagi, dan harus di amputasi." jelas saya. "Cuma masalahnya di rumah sakit ini tidak ada kompetensi untuk menyambung pembuluh darah, jadi kalo setuju bapak akan saya rujuk ke RS yag lebih besar yakni RSCM" Tanpa berpikir panjang, pasien setuju, kemudian pasien dibawa ke RSCM oleh teman2nya , saya lihat jam saya menunjukkan pukul 10.00, berarti tinggal sekitar 6 jam lagi waktunya, yah semoga baik – baik saja. Doa saya Setelah semua beres, segera saya bergegas menuju ruang operasi menyelesaikan pekerjaan saya seperti biasa, masalah tulang belulang hehehe. Jam 5 sore, operasi sudah selesai segera saya bergegas meninggalkan ruang operasi, tidak sabar segera pulang dengan motor shogun biru saya, saya meliuk-liukkan di jalanan memecah kemacetan di Jakarta, sudah kurang lebih 2 th saya tinggal disini, kemacetan seperti sudah menjadi menu sehari – hari dan dengan motor, saya punya prinsip "no one can’t stop motorcycle", jadi seberat apapun kemacetannya saya tetap maju,, hehehe,, Setelah sampai rumah, selepas sholat maghrib, saya teringat pasien yang saya kirim dari RS KOJA tadi, "Wah jadi pengen ke RSCM nih, lihat proses nyambungnya sudah selesai apa belum" pikir saya. Segera saya geber motor saya ke RSCM. Setelah sampai di RSCM, saya langsung masuk ke ruang operasi IGD (IGD RSCM ada 5 lantai dan ruang operasinya di lantai 4), saya dapati pasien di ruang recovery, wah sudah selesai nih operasinya,, Alhamdulillah,, Saya segera menghampiri pasien tersebut, rupanya pasien belum sadar penuh, segera saya buka selimutnya untuk melihat kakinya Haaaaahhh,, diamputasi diatas lutut???? Astaghfirullah,, Ya Allah,, kok bisa??? Segera saya mencari Dokter jaga orthopaedi untuk mencari kejelasan mengapa kakinya di potong di atas lutut, teman dokter saya menjelaskan bahwa pasien sudah datang lebih dari 8 jam kejadian , dan setelah dihitung NISSSA scorenya ternyata sudah tidak layak untuk disambung, maka di putuskan untuk di amputasi,, astaghfirulloh.................. Segera saya keluar dari ruang operasi ke ruang tunggu pasien,mencari teman2nya yang mengantar tadi. "Loh pak kok bisa lama sekali sampai disini?" tanya saya sama teman2nya. "Yah gimana lagi Dok, macetnya itu mobil seperti berhenti, jalan cuma merayap,jadinya terlambat sampai disini" "Astaghfirullah,, Ya Alloh,, kemacetan di Jakarta emang gila", umpat saya,, dan menurut saya ini bukanlah satu-satunya pasien yang saya temui jadi korban kemacetan kota Jakarta,, Akhirnya ku tinggalkan RSCM dengan hati mendongkol, dan malam itupun saya pun jadi susah tidur,, Dalam hidup ini sebagai manusia kita selalu diwajibkan untuk berusaha sekeras apapun untuk mewujudkan segala keinginan kita,, segala cita kita, sejak kecil kita di ajarkan untuk study hard-work hard dalam melakukan segala sesuatu. Namun kitapun harus ingat bahwa terdapat faktor-faktor X di luar kita yang bisa mengubah tujuan kita, ibarat meriam mau membidik jika bergeser 1 derajat saja arahnya akan berubah jauh. Dan kenyataan pula bahwa faktor-faktor inilah yang di luar jangkauan kita, ibarat melakukan penelitian ada faktor biasnya. Maka Nabi junjungan kita telah membekali kita: Ikatlah ontamu kemudian bertawakallah!!! Berusahalah sekuat tenaga kemudian berdo’a, serahkanlah kepada Alloh, dan dilapangkan dada kita untuk dapat menerima segala keputusanNya,, Kalo di kedokteran kita selalu di doktrin untuk ora et labora,, (Kiriman : Dokter Gustom)

[Migrasi] Kenapa begini? Kenapa begitu? [Banyak tanya]

Bismillahirrohmanirrohiim,, Allahumma sholli 'alaa sayyidina Muhammad, wa 'alaa alihi wa sohbihi wa sallam,, Mungkin saat seorang anak kecil banyak bertanya, "Kenapa begini? kenapa begitu?" orang2 akan berkata, "Wah anak ini suatu saat akan tumbuh menjadi orang yang cerdas," Karena ia memerlukan alasan untuk segala sesuatu,, Tapi tidak untuk seorang hamba kepada Pencipta-nya,, Jika seorang hamba bertanya pada Robb-nya,, "Kenapa begini? kenapa begitu?" ini bukan suatu bentuk kecerdasan seorang hamba,, tapi justru bentuk kedurhakaan seorang hamba,, Allah SWT telah berfirman: “Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (Ath-Thalaq: 3) Apalagi yang harus dirisaukan?? Jika ALLAH SWT sudah berjanji, itu yang akan terjadi,, Kita hanya diminta berusaha, dan serahkan semuanya pada ALLAH,, Yang bisa mewujudkan semuanya adalah ALLAH SWT,, Bukan kita,, Kita ini hanya pembuat rencana yang TERLIHAT "sempurna" (Padahal rencana kita itu berantakan!!!) tapi ALLAH SWT lah pemegang kuncinya,, Dan ALLAH lah pembuat sebaik2 rencana,, Kalau DIA berkata "Kun" maka jadilah apa yang DIA kehendaki, tapi kalau tidak,, ALLAH lah pemilik segala sesuatu,, Maka sudah seharusnya kita menggantungkan segala harapan kita pada ALLAH,, segala urusan kita, keinginan dan harapan kita,, Dan Insya ALLAH keinginan, harapan, dan tujuan kita akan tercapai dengan izin ALLAH,, sama sekali bukan karena usaha kita sedikitpun,, “Kemudian jika kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah.” (Ali Imran: 159) Dan yakinlah, apa yang terjadi pada diri kita, walau hal terburuk sekalipun, itu adalah yang terbaik untuk kita dari Robb kita,, --------------------------------------------------------------------- Aku ingin menghapus kata "kenapa" dari memori otakku,, Susah banget g tanya "kenapa", termasuk ma diriku,, Padahal g ada yang pernah terjawab,, Aku g mau dengan kata "kenapa" ini aku menjadi hamba yang durhaka pada Robb-ku,, Ampuni aku ya Robb,, Jadikanlah aku seikhlas Nabi Ibrahim as, saat diminta mengorbankan putranya,, seberserah Nabi Ismail as, yang menyerahkan dirinya untuk disembelih,, Sesabar Nabi Ayyub as,, Segigih Nabi Nuh as saat berdakwah,, Ya Robb, akulah si pembuat rencana yang g pernah benar, bimbinglah aku Wahai Sang Pembuat Sebaik2 Rencana,, Ampuni aku Ya Robb,, 307-H25 KTF UTM Skudai 060610, 12:15 PM (Wallhu a'lam,, Mohon koreksi dari semua yang membaca)

[Migrasi] Izinkan aku,, ^_^,,

Ya Robb,, Izinkan aku,, Suatu saat nanti mendapat seorang pendamping,, Yang mencintaiku, karena cintanya pada-MU,, Ya Robb,, Izinkan aku,, Mendapat seorang pendamping,, Yang karena cintanya pada-MU,, Membuatku merasa cukup atas segala sesuatu,, Ya Robb,, Izinkan aku,, Mendapat seorang pendamping,, Yang merasa cukup atasku, dan ridho atas diriku,, Sehingga mudah ku gapai Ridho-MU,, Ya Robb,, Izinkan aku,, Mendapatkan seorang pendamping,, Yang mengajarkan aku cinta pada-MU,, Yang cintanya membuatku semakin larut dalam kecintaanku pada-MU,, Ya Robb,, Bolehkah aku,, Mendapat seorang pendamping yang akhlaqnya seperti Nabi-MU,, Sehingga membuatku merindukannya setiap saat,, Ya Robb,, Bolehkah aku,, Medapatkan seorang pendamping,, Yang selalu menggandeng tanganku,, Menuntunku,, Dan membimbingku menuju jalan-MU,, Sehingga ku sampai pada tujuan utamaku,, Ya ALLAH,, Bolehkah aku,, Mendapatkan seorang pendamping,, Yang telah ENGKAU kabarkan pada seluruh penghuni langit,, Akan menjadi jalan untukku menjadi bidadari surga-Mu,, Ya Robb,, Tapi yang terpenting,, Izinkan aku untuk terus meyakini,, Siapapun yang ENGKAU berikan untukku kelak,, Adalah yang terbaik untukku dari-MU,, Dan jadikan ia sebagai jalanku mencapai ridho-MU,, Amiin ya Robbal ‘alamiinn,, ^_^,, My Room, 307 H25, UTM, Skudai,, 060610, 02:46 PM (Terinspirasi dari tulisan seorang kawan,,)

[Migrasi] Bersediakah aku menikah dengan aku???

Bismillahirrohmanirrohim,, Allahumma sholli 'alaa sayyidina Muhammad, wa 'ala alihi wa sohbihi wa sallim,, Maukah aku menikah dengan aku? Pertanyaan ini tiba2 menjadi penting dalam otakku pagi ini,, “Maukah aku menikah dengan aku?“ Pertanyaan ini ku dapat dari sebuah tulisan yang kubaca pagi ini,, Yang semula aku anggap sebagai salah tulis saja,, Tapi ternyata tidak,, Sebuah tulisan biasa, tapi aku yakin penulisnya adalah orang yang luar biasa,, Selama ini tak pernah terfikir olehku, walau aku sadar aku punya berjuta kekurangan,, dan dalam kondisi yang terseok2, aku selalu berusaha memperbaiki segalanya,, walau akupun tau sering kali tak berhasil bahkan semakin memperburuk keadaan, tapi aku selalu berusaha untuk menjadi baik,, “I’m a slow walker, but I never walk back” Tapi pertanyaan ini mengejutkan urat syaraf di otakku pagi ini,, Membuat aku kembali bangkit untuk memperbaiki diriku,, “Jika aku dihadapkan pada seseorang yang sama seperti aku, dengan sikap, tingkah laku, cara berfikir yang sama persis dengan aku, apakah aku bersedia menikahinya?” Sebuah pertanyaan, yang sekilas menunjukkan ketidakpercayaan diri seseorang,, Tapi dibalik semuanya,, Justru pertanyaan ini bisa membuat kita melakukan introspeksi besar2an pada diri kita,, Seperti yang dikatakan penulis, pertanyaan ini membuatku merasa dihadapkan pada cermin besar yang aku bisa melihat luar sekaligus dalam diriku (jasmani dan rohani),, Dan ternyata,, saat aku sendiri dihadapkan pada pertanyaan ini,, ternyata jawabanku adalah “mungkin“ yang cenderung pada keragu2an yang besar,, Tiba2 muncul kekhawatiran yang besar pada diriku, akankah?? Dan akhirnya muncul pertanyaan2 serupa,, “Maukah aku berkawan dengan aku?“ “Maukah aku mempunyai anak seperti aku?“ “Maukah aku mempunyai kakak seperti aku?“ Lalu, kalau aku saja ragu untuk menikahi “aku“, aku sendiri ragu untuk berteman dengan “aku“ dan aku juga merasa g mau untuk mempunyai kakak dan anak seperti “aku“,, Lalu bagaimaa dengan mereka?? Dan akhirnya, pertanyaan2 yang belum terjawab ini berujung pada pertanyaan: Akankah aku mendapat air minum dari tangan Al-Musthofa nanti? Akankah aku mendapat senyuman dari Rosullah SAW tanda Rosulullah SAW ridho padaku? Dan apa yang bisa kubanggakan dari diriku saat aku menghadap Penciptaku nanti,, mengingat dalam perjalananku ini banyaknya kesalahan2 yang kuperbuat,, Ampuni aku ya Robb,, Puji syukur pada ALLAH SWT yang selama ini menutupi aibku di dunia,, Tapi akankah semuanya akan tertutupi di akhirat kelak? Saat namaku dipanggil dihadapan semua manusia,, di depan ayahku, ibuku, adik2ku yang selama ini begitu bangga dan percaya padaku,, di hadapan teman2ku, guru2ku yang mungkin menilaiku sebagai sosok yang baik,, Astaghfirullah,, Ya Robb, tutupilah aibku di mahsyar nanti sebagaimana ENGKAU menutupi aibku selama di dunia ini,, Ampuni aku ya Robb,, Akhirnya pertanyaan yang mulanya menggelikan,, Yang mulanya hanya terlihat sebagai keinginan dunia,, yang seolah hanya menunjukkan pantaskah kita sebagai wanita dicintai oleh laki2 (dan sebaliknya),, bisa membawaku berfikir bahkan terhentak untuk kembali memperbaiki diriku,, Sedikit demi sedikit, tapi istiqomah,, Karena aku tak mau, saat nanti namaku dipanggil dengan lantang di mahsyar kelak, lalu semua mata tertuju padaku, mata orang2 yang mencintai aku, mata ayah ibuku, mata adik2ku yang dulunya membanggakan aku dan pandangan kakekku Rosulullah SAW dan Sayyidatina Fathimah,, Lalu.... semua aibku dibuka,, dan, astaghfirullah, betapa banyaknya,, Ahhhh.... betapa malunya aku, betapa hancurnya aku, bahkan mungkin kulitku akan terlepas sendiri karena malunya diriku,, Ya Robb, aku tak sanggup,, Memikirkannya saja aku tak berani,, Aku tak sanggup jika harus berada di kondisi yang menghinakan itu,, Dan g bisa kubayangkan betapa kecewanya mereka,, Dan aku paling tidak mau membuat orang lain kecewa,, Apalagi Ayah Ibuku,, Ampuni kami ya Robb,, Biarkanlah semua mata yang memandang kami dengan bangga dan senyum didunia ini, akan memberikan pandangan dan senyuman yang sama di akhirat kelak,, Dan biarkan kami melihat senyum bangga dari Rosulullah, SAW, bukan tangisan beliau karena perbuatan2 kami,, Buatlah kami selalu mengingat ucapan Rosulullah yang terakhir, saat ditengah sakitnya maut,, “Ummatiy, ummatiy, ummatiy,,“ Ya Robb berilah petunjuk pada diriku yang lemah ini untuk menjadi hamba-MU yang baik,, Dan ridhoi aku dalam setiap langkahku,, dan maafkanlah aku dalam perjalananku menggapai ridho-MU ini,, Astaghfirullah,, astaghfirullah,, astaghfirullah,, “ALLAH tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali ia berusaha merubah dirinya sendiri,,“ “Kau harus mendayung perahumu sendiri,,“ “ALLAH menjanjikan keselamatan pendaratan, bukan ketenangan perjalanan,,“ (Kau harus membuat perjalananmu menuju pendaratan yang selamat,,) Wallahu a'lam,, Mohon koreksinya dari semua,, Catatan diri seorang yang dhoif ditengah2 ketakutan dan kekhawatiran yang teramat sangat,, N-15 UTM Skudai, Johor, 02062010,, 10:31 AM

[Migrasi] Nasehat untuk aku,,

Tulisan ini aku mulai dengan bismillah dan bersholawat kepada junjungan kita, Al-Habibi Al-Musthofa Muhammad Rosulullah,, Dengan nama ALLAH yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang,, “Sesungguhnya wanita seumpama tulang rusuk yang bengkok. Bila kamu membiarkannya (bengkok) kamu memperoleh manfaatnya dan bila kamu berusaha meluruskannya maka kamu mematahkannya.” (HR. Ath-Thahawi) Aku bukanlah seorang wanita yang baik,, Apa yang aku lakukan dalam perjalanan hidupku ini banyak kulawan aliran air yang seharusnya dari hulu ke hilir,, dengan niatan untuk membuat hidupku sempurna,, tapi justru yang ada adalah aku semakin banyak menumpuk dosa dan dosa,, Teringat perkataan seorang ulama sufi yang disampaikan seorang kawan: “Wanita itu akan menurun kesehatannya jika banyak dilihat oleh laki2,, langsung atau tidak langsung,,” (Syaikh Nadzim Al-Haqqani). Teringat lagi sebuah hadist: “Sebaik2 wanita adalah yang jarang melihat laki2, dan jarang dilihat oleh laki2,,” Hmm,, inginnya aku,, Tapi kondisiku saat ini yang belum mengizinkan,, Masih banyak ku lakukan ikhtilat2,, Semoga ALLAH mengampuni aku,, Tulisan yang kutulis ini sekedar untuk menasehati diriku sendiri, tentang nilai seorang wanita,, Tentang kemuliaan seorang wanita,, dan bagaimana Islam memperjuangkan harkat kaum wanita,, Aku sadar sepenuhnya adalah tulang rusuk yang bengkok,, Yang selamanya g akan pernah lurus,, Usaha yang selama ini aku lakukan seorang diri untuk memperbaiki diriku sebagai seorang wanita sering kali salah,, sering kali buntu,, Dan semakin lama, akhirnya aku semakin menyadari, aku adalah wanita,, setegar apapun aku,, sekuat apapun aku,, aku adalah tulang rusuk yang bengkok,, dan selamanya aku g akan bisa sendiri,, bimbingan dari seorang Ibu, Ayah ataupun seorang laki2 kelak akan terus kuperlukan,, Malam ini g sengaja mataku terpaku pada gambar seorang wanita,, cantik,, Puji syukur pada ALLAH yang menciptakan wajahnya secantik itu,, Tapi sekaligus, setitik air mata tiba2 ingin menetes,, Tiba2 aku merasa iba,, Sedih,, Bagaimana seorang wanita yang Rosulullah yang berjuang mati2an menaikkan derajat kaum wanita setinggi2nya,, sekarang posisinya terbalik,, justru kaum wanita itu yang menghina dirinya sendiri,, Ribuan gambar dalam blog2, atau situs2 pertemanan dengan bangganya dipasang,, berjilbab atau bahkan terbuka auratnya,, mereka dengan bangga memperlihatkan kecantikannya kepada semua orang,, menikmati komen2 yang ada,, yang memuji kecantikannya,, Astaghfirullah,, bagiku, itu bukan pujian,, tapi pelecehan,, Bukannya kecantikan seorang wanita itu hanya diperuntukkan untuk ayah, keluarganya dan yang paling penting suaminya,, dan jika sekarang bisa dinikmati oleh semua orang,, apa yang suaminya dapatkan kelak?? Aku semakin terbelalak lagi saat ku temukan gambar wanita2 yang sudah bersuami memamerkan gambarnya,, Gambar yang tak mencerminkan seorang ibu,, Yang ku lihat betapa banyaknya kaum laki2 memuji2 kecantikannya,, Astaghfirullah,, Jantungku berhenti berdetak beberapa detik rasanya,, Kemana suaminya?? Tahukah suaminya?? Terbayang dosa sang suami,, Terbayang jika sang suami melihat, betapa dirinya hancur merasa terinjak2 harga dirinya,, Allah berfirman dalam Al-Qur’an (Qs. An-Nisaa‘ : 34) “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.“ Puji syukur bagi ALLAH yang meletakkan segala tanggung jawab di atas seorang laki2,, Yang memberikan kemampuan kepada seorang laki2 untuk meluruskan tulang rusuk yang sudah bengkok pada awalnya,, Yang memberikan kekuatan pada laki2, baik dengan lisannya ataupun dengan tangannya,, Dan dilanjutkan pula firman ALLAH itu dengan: “Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).” Menjerit hatiku,, takut,, bisakah aku suatu saat menjadi seorang wanita yang bisa memelihara diri saat kelak jika ALLAH menganugerahi aku seorang suami kelak? Dan lagi: “Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” Allah SWT telah memberikan wewenang pada laki2 untuk melakukan kekerasan pada seorang wanita,, dengan catatan si wanita memang harus diperlakukan seperti itu,, Baik itu seorang suami terhadap seorang istri, ataupun seorang ayah pada seorang anak wanitanya,, Sekarang aku sudah tak tahu apa lagi yang harus aku tanyakan? Siapakah yang harus kusalahkan? Sang suami/ayah kah? Atau sang wanita? Tak ada lagi yang bisa ku tulis,, Kecuali sedikit apa yang ku ketahui dari hadist,, Wahai para suami,, wahai para ayah,, tolong didiklah istri2 kalian dan anak2 kalian sebagaimana Rosulullah SAW mendidik istri2 beliau,, Demi ALLAH, jika kalian tidak melakukan apapun, kalian lah yang akan ditarik ke dalam neraka yang apinya menjilat2 oleh anak wanita dan istri2 kalian,, Wahai para pemuda,, janganlah kalian menunda2 apa yang sudah bisa kalian lakukan,, Tulis besar2 di hati kalian apa yang Rosulullah katakan: “Wahai kaum pemuda! Barang siapa di antara kamu sekalian yang sudah mampu memberi nafkah, maka hendaklah ia menikah, karena sesungguhnya menikah itu lebih dapat menahan pandangan mata dan melindungi kemaluan (alat kelamin). Dan barang siapa yang belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi penawar bagi nafsu.“ (Shahih Muslim No.2485) Dan,, “Barangsiapa kawin (beristeri) maka dia telah melindungi (menguasai) separo agamanya, karena itu hendaklah dia bertakwa kepada Allah dalam memelihara yang separonya lagi.“(HR. Al Hakim dan Ath-Thahawi). Dan wahai para istri,, tahukah kalian hadist Rosulullah SAW ini: “Tidak dibenarkan manusia sujud kepada manusia, dan kalau dibenarkan manusia sujud kepada manusia, aku akan memerintahkan wanita sujud kepada suaminya karena besarnya jasa (hak) suami terhadap isterinya.” (HR. Ahmad) Bagi seorang gadis, surganya ada di bawah telapak kaki ibunya dan juga pada ridho ayahnya,, dan ketahuilah bagi setiap istri, surganya adalah pada ridho suami,, Jagalah diri kalian baik,, Lindungilah apa yang kalian punyai, walau sehelai rambut sekalipun,, Ku akhiri tulisan ini dengan istighfar,, semoga ALLAH mengampuni aku,, menjaga aku, adik2ku, teman2ku dan semua muslimat terhadap hal2 yang dibenci dan diharamkan ALLAH,, (Tulisan ini ku tulis sebagai nasehat untuk diriku dan semua wanita muslim,, Dan juga untuk saudara2ku para ‘alawiy,, Ingat, jangan pernah biarkan Rosulullah menangis disana, buatlah Rosulullah bangga atas kita,,) Wallahu a'lam bishowab,, Semoga ALLAH mengampuni,, Mohon koreksi dan nasehat dari semua yang membaca,, Syukron,, N15-UTM 270510 10.03 AM

[Migrasi] Ampuni aku ya Robbiy,,

Ya Robb,, Tetes demi tetes air mata mulai jatuh,, Kubenamkan kembali kepalaku di atas sajadahMU,, Kuadukan semua padaMU,, Walau sebenarnya aku sudah begitu malu untuk meminta padaMU,, Tak kuasa ku tahan semua ini,, Semuanya sudah tak seperti dulu,, Ku kotori sendiri hatiku,, Ku buat yang seharusnya mudah menjadi susah,, Kulawan aliran air yang seharusnya dari hulu ke hilir,, Dengan niatan untuk membuat hidupku sempurna,, Tapi yang ada ku lawan arus-MU yang indah,, Ya Robb,, Ampuni aku,, Rahmati aku,, Dan jagalah aku,, Amiiiin,, ^_^,, N15-UTM Skudai 070510 04:40 PM

[Migrasi] Betapa sederhananya membuat mereka bahagia,, ^_^,,

Mungkin g banyak kenangan yang kita simpan tentang orang tua kita,, Bagaimana perjuangan mereka,, Bagaimana lelahnya mereka,, Bagaimana senyum mereka,, Bagaimana air mata bahagia mereka saat memndengar kita menyebut Mama Abah untuk pertama kali,, Risaunya mereka saat kita belajar melangkah, kekhawatiran mereka saat kita jatuh,, Kita sama sekali tidak ingat,, Tapi memori saat pertama kali kita memanggil mereka,, saat kita melangkah,, Saat kita mulai berjalan,, Melahirkan air mata bahagia bagi mereka dan mereka g akan lupa pada momen2 itu,, Betapa sederhananya mereka bahagia, betapa mudah sebenarnya kita mendapat ridho mereka, betapa bersahajanya mereka,, Sembah sujud syukur padaMU ya Robb, yang melahirkanku dari perut seorang ibu, dan membesarkan aku dibawah naungan cinta seorang ayah,, ربّي غفرلي ولولديّ ورحمهما كما ربّيني صغير 307 - H25 KTF UTM Skudai 050510 08:41 PM

[Migrasi] Kelana Hidupku

Ya Robb,, Saat aku dalam kandungan,, Aku sudah mulai berjalan,, Mengitari dunia kecilku,, Tapi aku aman,, Aku tak pernah lelah,, Karena aku dekat dengan jantung ibuku,, Saat aku terlahir ke dunia,, Aku melihat dunia yang besar,, Tapi aku tak sedikitpun risau,, Karena ENGKAU berikan sepasang malaikat untuk selalu menjagaku,, Mereka tak akan membiarkan aku sakit,, Mereka ada saat aku menangis,, Mereka menangkapku saat aku terjatuh,, Dan selalu berharap melihat senyumku,, Aku pun beranjak dewasa,, Di bawah naungan sayap-sayap itu,, Tapi dunia damai itu harus segera ku tinggalkan,, Aku masuk ke dunia lain,, Dunia yang mulai susah,, Harus mulai belajar bagaimana merawat luka,, Bagaimana supaya aku tidak terjatuh,, Harus belajar berhati-hati,, Agar aku tidak terluka,, Tapi saat itu,, Aku masih aman,, Aku masih punya keberanian untuk bersandar di pundak orang tuaku,, Bergantung pada tangan-tangan mereka yang kokoh,, Akupun terus berkelana dalam hidupku,, Sampailah aku di sebuah dunia,, Ku sebut itu dunia rimba,, Yang kuat bertahan,, Yang lemah akan mati perlahan,, Aku mulai tak punya keberanian lagi untuk terus menjadi beban,, Aku mulai berusaha untuk berdiri sendiri,, Tapi ternyata aku masih lemah,, Ku coba terus melangkah,, Kadang aku berlari-lari kecil,, Sesekali tersandung,, Pernah juga terjatuh,, Hanya ingin segera sampai pada tujuanku,, Tapi tak pernah ku tau dimana ujungnya,, Tak pernah ku lihat tepiannya,, Semakin lama aku berjalan,, Semakin sunyi aku merasa,, Aku mulai kelelahan,, Terengah-engah,, Tapi aku tetap terus berjalan,, Karena aku memang harus berjalan,, Tapi semakin payah,, Semakin sepi,, Semakin sendiri,, Semakin berat,, Seringkali kurendahkan kepalaku dalam sujudku,, Diam-diam terisak dibalik tawa riangku,, Ya Robb,, Aku yang sebesar ini tetaplah seorang anak,, Aku merindukan dunia kecilku,, Yang dekat dengan jantung ibuku,, Tapi ini pilihanku,, Dan akupun tetap berjalan,, Mencapai satu duniaku yang pasti,, Dunia yang ku akan kekal didalamnya,, Dunia yang penuh dengan ridho-MU,, Ridhoi aku Ya Robb,, ^_^,, N15-UTM Skudai 27042010 01:47 PM

[Migrasi] Destinasi Cinta,,

Menyingkap tirai hati,, Mengintai keampunan,, Di halaman subur rahmat-Mu Tuhan,, Tiap jejak nan bertapak,, Debu kejahilan,, Akan ku jirus dengan madu keimanan,, Tak ternilai airmata dengan permata,, Yang bisa memadamkan api neraka,, Andai benar mengalir dari nasuha nurani,, Tak kan berpaling pada palsu duniawi,, Destinasi cinta yang ku cari,, Sebenarnya terlalu hampir,, Hanya kabur kerana dosa di dalam hati,, Telah ku redah daerah cinta,, Yang lahir dari wadah yang alpa,, Tiada tenang ku temui,, Hanya kecewa,, Menyelubungi,, Ku gelintar segenap maya,, Dambakan sebutir hakikat,, Untuk ku semai menjadi sepohon makrifat,, Moga dapat ku berteduh di rindang kasih-Mu,, Namun ranjaunya tidak akan sunyi,, Selagi denyut nadi belum berhenti,, Durjana syaitan kan cuba menodai,, Segumpal darah bernama hati,, Lestarikan wadi kalbuku, oh Tuhanku,, Leraikan aku dari pautan nafsu,, Biarpun sukar bagiku melamar redha-Mu,, Namun masihku mengharap ampunan-Mu,, Wahai Tuhanku,, Ya ALLAH,, (Lirik lagu nasyid Malaysia, "Destinasi Cinta") FB November 22, 2009 at 12:10pm

[Migrasi] Terbangun dari Tidur Panjang,, Semoga Aku Tak Terlelap Lagi,,

Terkadang rasanya perlu juga kita dibangkitkan dari mimpi tidur panjang kita,, Dalam mimpi, semuanya akan terasa indah,, atau bahkan terasa sangat buruk,, Sering kali kita memimpikan diri kita menjadi seorang putri raja yang punya segalanya,, Walaupun putri itu buruk rupa, toh, putri tetaplah seorang putri,, atau kita memimpikan diri kita sebagai sosok sempurna,, yach, paling tidak mendekati sempurna, walau dalam nyata kita punya seribu kekurangan,, Mungkin ada kalanya kita bermimpi menjadi seorang putri yang terculik, atau kesepian, kemudian bertemu dengan seorang pangeran yang menggenggam erat tangan kita, berjalan diantara taman bunga,, Yach, itulah dunia mimpi,, Apapun bisa terjadi,, Kita bisa menangis ataupun tertawa dalam mimpi layaknya alam nyata,, Tapi toh itu tetap sebuah mimpi,, Dalam dunia mimpi, kadang kita terlupa pada diri kita yang sebenarnya, siapa kita, apa visi dan misi kita,, Karena dalam mimpi, kita hanya mau jadi seorang putri raja yang hidup bahagia dengan sang pangeran,, Dalam mimpi, kita kesampingkan logika, kita unggulkan angan,, Semua terasa mungkin tercapai, walau kadang saat kita terbangun sejenak, kita sadar dan tahu, itu tidak akan terwujud, tapi kita terus melanjutkan mimpi itu, karena mimpi itu indah,, Itulah manusia, hidup dengan mimpi,, Bahayanya, terlalu lama hidup dalam mimpi justru akan mematikan semuanya,, Lupa akan semuanya,, Bahkan dengan asal usul kita,, Dalam hal ini, yang ada hanya putri dengan pangeran yang hidup bahagia, tak ada orang tua, keluarga, masyarakat, sekalipun Yang Menciptakan kita,, Dalam mimpi, kita akan rela menunggu kedatangan sang pangeran,, Walau, sejenak, saat kita terbangun, kita tahu, pangeran itu tak akan datang, tapi terus kita lanjutkan mimpi itu, tetap menunggu,, Ya, dalam hal ini mimpi lebih sering disebut dengan angan,, Sesuatu yang hanya bisa kita fikirkan tanpa bisa kita usahakan,, Sesuatu yang justru merusak kehidupan alam nyata kita, yang membuat kita kalah dalam hidup dan jutru memporak-porandakan hati,, Aku, saat menulis ini, dalam keadaan terjaga, baru saja dibangunkan, justru oleh suara orang yang paling berarti bagiku di dunia ini,, Aku, diingatkan, siapa aku, dari mana asalku, dan bagaimana hidupku, secara tiba-tiba,, Tanpa diungkapkannya,, Beruntung aku terbangun saat ini dan langsung menuliskan ini,, Aku seperti tersadar dari mati suri yang lama bahkan,, Tersadar dari penantian yang tak pasti, harapan yang keliru,, Tapi, sebenarnya mimpiku tak salah, mimpiku sederhana, dan wajar, yaitu hidup bahagia dengan pangeran,, Aku tak berharap hidup di istana dengan seribu pelayan, aku hanya ingin hidup di sebuah gubuk kecil, bernama cinta, dengan segala kekurangan dan kelebihan di dalamnya, membangun gubuk kecil itu dengan kasih sayang dan ridho ilahi,, Mimpi yang sederhana,, Tapi aku lupa, aku punya banyak tujuan dalam hidupku, cita-cita yang belum tercapai, senyum yang belum terbeli,, Aku hanya bermimpi tentang dia, dia dan dia, yang mungkin, malah tak peduli dengan galau dan sakitnya jiwaku menunggunya,, Tapi dia tak salah,, Dia berhak melakukan apapun, karena dia adalah pangeran, calon raja, walau itu hanya dalam mimpiku,, Jadi aku lah yang salah, tertidur begitu lama, pulas dan bermimpi begitu tinggi,, Hmm,, ingin ku belajar ilmu ikhlas dan sabar,, Sabar dan ikhlas menerima sakit,, Sabar dan iklash menunggu,, Sabar dan ikhlas dalam segalanya,, Tapi aku hanya manusia biasa, gadis biasa, dengan mimpi biasa, dengan cinta yang biasa, dengan kemampuan yang biasa, yang punya harapan besar, yang kadang punya emosi meledak, yang kadang menangis karena terluka,, yang mengeluh karena apa yang diharapkan tak tercapai, yang bisa merasakan sakit, kecewa, dan cemburu,, Aku, hanya orang yang sedang belajar menyelami apa sebenarnya makna hidup ini, mencari hikmah dibalik luka,, Aku, bukan seorang putri raja,, Aku, hanya gadis biasa, yang ingin terus melanjutkan mimpi,, Terus menunggu sampai pangeranku datang,, Terus hidup dalam lamunanku,, menikmati indahnya hidup di alam mimpi,, Aku hanya gadis biasa, yang ingin melarikan diri dari segala kepenatan, ingin hidup dalam kesenangan,, Tapi, sekarang, aku terbangun, tersadar, tersentak, terhentak dari semuanya,, Karena aku bukan orang biasa,, Aku seorang anak, seorang kakak, seorang hamba, yang punya seribu tugas, seribu tanggung jawab,, Ini aku!! Aku,, yang bukan gadis biasa, yang bukan orang biasa!! Jadi, aku, memang, sudah saatnya bangun dari mimpiku, melanjutkan hidupku, bukan sebagai gadis biasa, tapi lebih dari itu,, Aku, biarlah, akan diam, mengalah, menahan luka, rindu, atau apa saja,, Karena aku menang diciptakan dengan kekuatan itu,, Aku, dipercaya oleh ALLAH bisa untuk menaklukkan semuanya,, Hanya, kemarin aku terlalu lama tertidur,, dan sekarang saatnya aku B A N G U N!!! Semoga setelah aku menulis semua ini, aku tak lagi terlelap, tak lagi bermimpi,, Aku akan terus berjuang,, Jadi, suatu saat nanti, kalau semuanya harus berakhir, mataku harus terpejam untuk selamanya,, Aku, setidaknya walau tak bisa membeli semua senyum yang seharusnya ku beli,, walau tak sempurna dalam menjalankan amanah,, aku akan lega, karena hidupku sudah ku kerahkan untuk itu,, Setidaknya aku sudah berjuang,, walau perjuanganku tak selesai, walau mungkin tak ada hasil, tapi aku sudah mencoba, ^_^,, “Ketika kau dilahirkan, kau menangis sedang orang di sekelilingmu tertawa, maka buatlah, ketika kau meninggal kau tersenyum dan orang sekelilingmu menangis“ Sekarang inilah mimpiku, sebagai seorang gadis tak biasa,, sebagai manusia yang tak biasa,, [Tulisan yang ditulis dengan tinta air mata, karena terbangun dari mimpi, menghadapi kenyataan yang ada,, entah, aku akan kembali dalam mimpiku lagi atau tidak,, tapi saat menulis ini, aku, dalam keadaan tersadar,, tapi masih tetap mencintainya,,] N15, UTM, Skudai, Johor 111109, 10:40 AM

[Migrasi] Mama,, ^_^,,

Ibu, aku tahu… Kau selalu tersenyum untukku… Kau selalu membuatku merasa senyaman mungkin… Walau kau tahu dunia ini sudah tak nyaman untukku… Ibu, aku tahu… Aku tak pernah membuatmu bangga… Tapi kau selalu bangga dengan apa yang ku lakukan… Bahkan begitu bangga… Ibu, aku tahu … Setiap sore kau menungguku di depan pintu itu… Walau kau tahu… Aku tak mungkin datang hari ini…. Ibu, aku tahu…. Kau selalu menangis dalam sujudmu… Bukan untuk dirimu… Tapi untukku… Untuk kebahagianku selalu… Walau aku tak pernah membuatmu bahagia… Ibu… Aku tak bermimpi untuk mengembalikan setetes darahmu… Karena aku tahu itu tak mungkin… Tapi bisakan aku bermimpi… Untuk mengembalikan setetes keringatmu saja… Hanya setetes keringat yang pernah kau cucurkan untukku… Saat kau mengandungku… Ibu… Kalau saja bisa kubelah diriku menjadi dua… Akan kulakukan itu… Sebelah dari diriku bersamamu… Menjagamu agar kau tak pernah lelah sedikitpun… Sebelahnya lagi akan tetap di sini… Melanjutkan usahaku membuatmu tersenyum sekali saja… Ibu.. Ridhoi aku... Maafkan aku... Dan doakan aku cepat kembali... Aku merindukan hangatnya senyummu... FB October 29, 2009 at 7:32pm